JAKARTA - UEFA memutuskan untuk menunda pengenalan Video Assistant Referee (VAR) di babak penyisihan grup Liga Europa hingga musim 2021/22.
Namun, VAR akan digunakan dalam putaran sistem gugur kompetisi musim depan, serta di sisa musim ini.
Meskipun UEFA pada awalnya berencana untuk menggunakan teknologi ini di babak grup musim depan, komite eksekutif memutuskan September lalu untuk memperkenalkannya ke turnamen di babak sistem gugur ini.
Setelah wabah COVID-19 menyerang, badan pengelola sepak bola Eropa menyadari bahwa tambahan staf mungkin diperlukan untuk bekerja dengan VAR. Untuk itu, mereka memutuskan untuk membatalkan penggunaannya di babak grup hingga 2021/22.
Di sisi lain, penggunaan VAR terus menuai kontroversi. Di Spanyol, Barcelona terus mengeluh karena VAR dituding terlalu menguntungkan rival mereka Real Madrid dalam perburuan gelar La Liga musim 2019/2020.
BACA JUGA:
Pelatih Tottenham Hotspurs Jose Mourinho juga melontarkan kegeramannya terhadap VAR, saat timnya bermain imbang 0-0 melawan Bournemouth. Mou menganggap Tottenham harusnya diberi hadiah penalti karena Harry Kane dilanggar di kotak 12 pas pada menit keempat. Tapi wasit dan VAR memutuskan tidak ada pelanggaran.
🎥 Due to the uncertainties associated to the current situation, the #UEFAExCo has postponed the implementation of VAR in the #UEL group phase to the 2021/22 season.
VAR will be used in the knock-out phase for the 2020/21 season and for the remainder of 2019/20. pic.twitter.com/oEwFP9jC8c
— UEFA (@UEFA) July 9, 2020
Mantan manajer Manchester United an Chelsea itu sebelumnya juga merasa dirugikan oleh VAR saat Tottenham kalah 1-3 dari Sheffield United karena VAR menganulir gol Kane.