Bagikan:

JAKARTA - Pebalap MotoGP Andrea Iannone terancam mendapat hukuman lebih berat setelah dinyatakan gagal lolos tes doping. Dalam tes yang dilakukan dalam rangkaian GP Malaysia pada 3 November lalu, urine Iannone kedapatan mengandung zat terlarang yakni Dros tanolone.

Hukuman tambahan itu bakal diterima Iannone jika gugatan lain yang sudah diajukan oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) berupa skors empat tahun dikabulkan Pengadilan Abitrase Olahraga (CAS).

"Linimasa prosedural sudah ditentukan terkait pengajuan gugatan tersebut," demikian pernyataan CAS. Melansir motorpsort.com, Selasa, 10 Juni.

"Belum ada jadwal sidang untuk mendengarkan keterangan pihak terkait," lanjut pernyataan itu.

Iannone dijatuhi larangan membalap 18 bulan oleh Federasi Balapan Motor Internasional (FIM) pada 1 April 2020 setelah gagal tes urine. Hukuman itu berlaku hingga 16 Juni 2021 bagi Iannone yang kontraknya di Aprilia kedaluwarsa pada akhir musim balap 2020.

Iannone bersikeras dirinya tidak bersalah dan zat terlarang itu memasuki badannya lewat daging yang terkontaminasi. Ia mengajukan gugatan atas hukuman yang diterimanya tersebut.

Sejak 2018 Iannone bergabung dengan Aprilia tetapi performanya sulit mengimbangi rekan setimnya Alex Espargaro.

MotoGP musim 2020 masih belum bergulir karena pagebluk COVID-19 dan operator berharap kompetisi segera dimulai di Jerez pada 19 Juli.