Pemain IBL Ramai-Ramai Serukan Anti-Rasisme
Pemain IBL asal Louvre Surabaya, Daniel Wenas (Situs resmi IBL)

Bagikan:

JAKARTA - Seruan anti-rasisme terus menggema. Dukungan dengan tanda pagar BlackLivesMatter pun ramai di media sosial, khususnya Instagram.

Ini merupakan bentuk solidaritas terhadap meninggalnya warga Minneapolis, George Floyd. Ia meninggal setelah mengalami tindak kekerasan oleh oknum pihak keamanan.

Para pemain Indonesia Basketball League (IBL) tak ketinggalan. Sejumlah pemain juga menyerukan anti-rasisme di akun resmi Instagram milik mereka.

Sebut saja pemain Pelita Jaya Bakrie, Gabriel Batistuta Risky. Dia menuliskan kalimat "Terlalu banyak cinta di udara" dengan disertai tagar BlackLivesMatter. Postingan itu disertai foto antara dirinya dengan salah satu pemain asing Pelita Jaya.

Pemain Louvre Surabaya, Daniel Wenas tak mau ketinggalan. Dia juga mengunggah foto dengan rekan-rekannya dan menuliskan kata-kata bentuk dukungan terhadap anti-rasisme.

"Kami berdarah dengan warna yang sama, rasisme dan kekerasan tak punya tempat di tempat kami," tulis Daniel.

Senada dengan Daniel, penggawa Pacific Caesar Surabaya, Yerikho Christopher Tuasela, juga mengecam keras tindakan rasisme. Dia menyebut, tak ada seorang pun yang dilahirkan untuk menyakiti orang lain karena warna kulit, latar belakang, atau agamanya.

"Orang bisa membenci jika mereka tahu caranya membenci, mereka juga bisa diajarkan cinta, karena cinta pada dasarnya datang dari hati masing-masing," kata Yerikho di akun Instagram-nya.

Pemain Prawira Bandung, Adrian Danny Christianto memiliki cara yang berbeda dengan pemain IBL lainnya dalam menyampaikan dukungan. Dia hanya mengunggah foto hitam dan menyertainya dengan #blackouttuesday.

Tagar Blackout Tuesday hadir sebagai tanggapan atas kasus rasisme yang menimpa George Floyd. Tagar ini pertama kali dimunculkan oleh eksekutif musik Jamila Thomas dan Brianna Agyemang.