Dunia Sepak Bola Sedih, Benci Sekaligus Marah Atas Kematian George Floyd
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Gelandang Manchester United Paul Pogba merasa sedih, benci, sekaligus marah atas kematian George Floyd dan kerusuhan sipil yang terjadi di Amerika Serikat.

Floyd terbunuh setelah seorang perwira polisi kulit putih berlutut di leher pria keturunan Afrika-Amerika itu selama penangkapannya di Minneapolis. Insiden ini menyebabkan protes dan kerusuhan di kota Minnesota yang telah menyebar ke bagian lain negara itu.

Protes solidaritas dengan gerakan Black Lives Matter digelar di luar negeri dalam beberapa hari terakhir, termasuk di London dan Manchester di Inggris.

Senin kemarin, penyerang United Marcus Rashford mengeluarkan pernyataan untuk mendukung gerakan itu. Rekan setimnya Pogba kini mengirim pesan kepada 41 juta pengikut Instagram-nya yang menyerukan dihentikannya aksi rasisme untuk selamanya.

 "Selama beberapa hari terakhir saya berpikir tentang bagaimana mengekspresikan perasaan saya tentang apa yang terjadi di Minneapolis. Saya merasa marah, kasihan, benci, marah, sakit, sedih," tulis Pgba di Instagram.

"Kesedihan untuk George dan untuk semua orang kulit hitam yang menderita rasisme SETIAP HARI! Baik di sepak bola, di tempat kerja, di sekolah, DI MANA SAJA!

"Ini harus dihentikan, untuk selamanya! Tidak besok atau lusa, itu harus berakhir HARI INI!

"Tindakan kekerasan rasisme tidak bisa lagi ditoleransi. Saya tidak bisa mentolerir. Saya tidak akan mentolerir. KAMI TIDAK AKAN MEMBERIKAN TOLERANSI.

"Rasisme adalah kebodohan. CINTA adalah kecerdasan. HENTIKAN keheningan. HENTIKAN rasisme."

Postingan Pogba datang beberapa jam setelah para pemain Liverpool berlutut di sekitar lingkaran tengah Anfield dan mengicaukan gambar tersebut dengan tulisan "Unity is strength".

Pada akhir pekan, Jadon Sancho merayakan gol pertamanya dari tiga gol Borussia Dortmund ke gawang Paderborn dengan memperlihatkan kaos bertuliskan, "Keadilan untuk George Floyd", sementara Marcus Thuram dari Borussia Monchengladbach berlutut dengan satu kaki setelah mencetak gol melawan Union Berlin.

Pada hari Senin, mantan gelandang Manchester City Yaya Toure mengatakan dia merasa "sangat bangga" melihat para pemprotes di Manchester bersuara lantang.

"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menantang rasisme," tulisnya di Twitter. "Rasisme adalah masalah bagi SEMUA orang. KITA harus melawannya BERSAMA."