JAKARTA - Bek tengah Juventus Giorgio Chiellini mengungkapkan kekagumannya atas cara bek Real Madrid Sergio Ramos menggunakan seni gelapnya dalam sepak bola.
Selama final Liga Champions 2018, di mana Real Madrid melawan Liverpool, Ramos menjatuhkan Mohamed Salah dengan cara yang akhirnya memaksa pemain depan Mesir itu diganti hanya 31 menit setelah pertandingan dimainkan.
"Dia adalah bek terbaik di dunia," bunyi kutipan dari autobiografi baru Chiellini. Melansir Marca, Minggu, 17 Mei.
"Mereka mengatakan dia impulsif, tidak taktis sama sekali, 8-10 gol ke gawang Madrid setiap musim adalah kesalahannya. Faktanya, dia sangat teknis dan bisa menjadi striker, yang merupakan kebalikan dari saya."
BACA JUGA:
Chiellini melanjutkan, Ramos memiliki dua karakteristik yang hampir tidak dimiliki orang lain. Dia tahu bagaimana menjadi penentu dalam pertandingan besar, dengan intervensi yang melampaui logika apa pun, yang bahkan menyebabkan cedera dengan kecerdasan hampir jahat.
"Salah satunya yang dilakukan terhadap Salah di final Liga Champions 2018 adalah masterstroke (pukulan jitu). Dia selalu mengatakan bahwa dia tidak melakukannya dengan sengaja, mengetahui bahwa sembilan dari sepuluh cara dia menjatuhkan lawan seperti yang dia lakukan (terhadap Salah) dan dengan tidak melepaskannya, dia berisiko mematahkan lengan lawannya."
Chiellini kemudian menunjuk ke arah di mana pertahanan Real Madrid tampaknya berantakan tanpa kapten mereka.
"Kekuatan yang ia transmisikan melalui kehadirannya sendiri sangat luar biasa," jelas kapten Juventus.
"Tanpa Ramos, beberapa juara seperti (Raphael) Varane, (Dani) Carvajal dan Marcelo tampak seperti anak sekolah. Mereka tiba-tiba mengalami kemunduran. Real Madrid menjadi tim tanpa pertahanan.
"Dengan Ramos di (Estadio Santiago) Bernabeu, Anda dapat yakin bahwa Madrid tidak akan kalah dari Ajax dengan tiga gol. Saya berani bertaruh uang untuk itu."