JAKARTA - Chief executive Liberty Media, pemegang hak komersial Formula 1, Greg Maffei mengungkap, sejumlah uang telah dibayarkan kepada tim-tim yang sangat bergantung kepada bagi hasil dari Formula 1 untuk bertahan hidup.
Musim balapan 2020 terpaksa ditunda sejak krisis COVID-19 melanda seluruh dunia, dengan Grand Prix Australia dan Monako yang dibatalkan dan tujuh seri lainnya ditangguhkan.
Dengan kemungkinan menggelar balapan tanpa penonton ketika musim bisa kembali bergulir, Maffei lewat video conference mengatakan kepada para analis jika F1 bisa kesulitan mencari profit tahun ini.
"Jika kalian menggelar balapan tanpa penonton, kami jelas punya profitabilitas lebih rendah, dan mungkin bisa tanpa profitabilitas," kata Maffei, dilansir dari Sky Sports, Jumat, 24 April.
BACA JUGA:
"Kami mungkin memiliki modal yang cukup untuk menangani itu pada 2020, tapi ada tim-tim yang akan mengeluarkan biaya, khususnya mereka yang tidak memiliki jaminan minimal dari F1 dan sumber pendapatan utama mereka adalah dari bagi hasil dengan F1."
Untuk itu, lanjut Maffei, mereka telah mengajukan pembayaran di muka untuk sejumlah tim.
"Ada sejumlah kasus di mana kami bisa melakukan yang lebih dari ini. Ada hal-hal yang kami bisa lakukan untuk menjembatani mereka yang membutuhkan bantuan," kata Maffei.
Para petinggi F1 ingin memastikan jika para tim bisa membayar hutangnya karena mereka adalah bagian dari apa yang diperlukan untuk bisa membalap dengan sukses pada 2020, 2021 dan setelahnya.
"Itu adalah salah satu alasan kenapa kami harus berpikir tentang bagaimana kami memulai. Itu tidak hanya baik untuk kami, tetapi juga untuk ekosistem," pungkas Maffei.