Hari Ketika Mick Schumacher Mengatakan: Aku Ingin Jadi Pebalap
Mick Schumacher (Twitter @SchumacherMick)

Bagikan:

JAKARTA - Nama Schumacher identik dengan Formula 1 dan akan selalu demikian. Dan dengan bergabungnya putra Michael, Mick, ke dalam olahraga ini, ada baiknya melihat kembali hari ketika Mick memberi tahu ayahnya bahwa dia ingin menjadi pebalap.

Desember tahun lalu, Mick dikontrak tim Haas F1 dengan durasi multi-tahun. Pebalap 21 tahun ini merupakan anggota dari Akademi Pebalap Ferrari.

"Saya sangat senang kami bisa mengonfirmasi Mick Schumacher ke dalam susunan pebalap kami untuk musim depan dan saya menantikan kedatangannya di tim ini," kata kepala tim Haas Guenther Steiner kala itu.

Mick bergabung dengan Haas dengan bekal pengalaman enam tahun membalap di ajang balap open-wheel. Memulai kariernya di seri ADAC F4 Jerman 2015, Mick maju ke kejuaraan dunia Formula 3, memenangi titel pada 2018 berkat delapan kemenangan.

Dia bergabung dengan Akademi Pebalap Ferrari pada 2019 ketika menjalani debut Formula 2. Mick mencicipi pertama kalinya mobil Formula 1 pada April musim lalu, ketika membantu Ferrari dan Alfa Romeo di sesi tes pramusim di Bahrain selama dua hari.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim Haas F1, Scuderia Ferrari dan Akademi Pebalap Ferrari karena memercayai saya," ujar Mick.

"Saya juga ingin menyampaikan rasa cinta saya kepada orang tua saya, saya tahu bahwa saya berhutang segalanya kepada mereka. Saya selalu yakin saya akan mewujudkan impian saya di Formula 1."

Mick menjadi anggota keluarga Schumacher ketiga yang membalap di Formula 1 setelah sang ayah, Michael, dan sang paman Ralf, yang memenangi enam dari 180 balapan antara 1997 hingga 2007.

Sedangkan Michael mengoleksi 91 trofi juara Grand Prix dan berada di peringkat kedua daftar pebalap dengan kemenangan terbanyak setelah Lewis Hamilton.

"Saya bersama ayah saya, saya ingat reaksinya dengan baik," Mick mengingat momen ketika dia memberi tahu ayahnya bahwa dia ingin menjadi pebalap. 

"Kami berada di trek kart di Kerpen, kami berbicara dan dia bertanya kepada saya apakah balapan adalah hobi atau sesuatu yang ingin saya anggap serius," ujarnya kepada La Gazzetta dello Sport.

"Saya menjelaskan kepadanya bahwa itu sangat serius, dan dia serta ibu saya selalu mendukung saya dalam keputusan itu."

Ketika ditanya nasihat apa yang diberikan ayahnya, Mick merinci kata-kata ayahnya dalam wawancara yang sama.

"Dia mengatakan kepada saya bahwa yang paling penting adalah saya menikmati apa yang saya lakukan," tambah Mick.

"Melihat saya mempraktikkannya sangat penting baginya. 'Jika kamu menyukai apa yang kamu lakukan, kamu akan melakukannya dengan baik', itulah yang dia katakan kepada saya."