Bagikan:

JAKARTA - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, mengakui bahwa kemenangan gemilang timnya di Liga Europa atas Lyon dan melangkah ke semifinal membuat pasukannya melupakan musim suram mereka sejenak.

Sundulan Harry Maguire pada menit ke-121 perpanjangan waktu membawa The Red Devils melaju ke semifinal, setelah sempat tertinggal 2-4 saat pertandingan menegangkan yang berubah-ubah tersebut mendekati klimaksnya.

Namun, di dalam negeri, Manchester United telah mengalami musim yang menyedihkan. Juara liga utama 20 kali itu bersiap untuk perolehan poin Liga Inggris terburuk mereka sepanjang sejarah, dengan saat ini berada di posisi ke-14 dalam klasemen Liga Inggris.

Memenangi Liga Europa adalah satu-satunya harapan mereka untuk kembali ke Liga Champions musim depan, sebuah kemungkinan yang entah bagaimana masih menjadi incaran mereka.

"Suara dari dua gol terakhir sungguh menakjubkan, itu adalah sesuatu yang dapat kami simpan untuk masa depan."

"Saya pikir itulah sebabnya kami sangat menyukai olahraga ini. Semua rasa frustrasi yang dialami pelatih pada musim seperti ini, rasa frustrasi, momen-momen buruk, ketika Anda mengalami momen seperti ini, semuanya sepadan."

"Momen seperti ini dapat membantu banyak pemain pada musim ini. Mereka dapat menciptakan hubungan dengan para suporter. Kami lupa sejenak tentang musim seperti apa yang telah kami lalui," kata Amorim.

Bek tengah Maguire menghabiskan sebagian besar momen-momen terakhir pertandingan sebagai penyerang, dengan kurangnya pilihan penyerang Amorim di lapangan.

Ini bukan pertama kalinya Maguire diminta untuk memenuhi peran seperti itu musim ini. Amorim bersikeras bahwa ia mungkin harus segera kembali memainkan pemain internasional Inggris itu.

"Untuk memainkan permainan normal sejak awal, tidak (Maguire tidak akan bermain). Namun, pada saat-saat seperti ini, itu adalah sesuatu yang sangat penting."

"Ketika saya melihat Harry Maguire dan saya menempatkannya sebagai penyerang, saya hanya melihat satu orang di dalam kotak penalti, apakah dia bagus atau tidak di dalam kotak penalti?"

"Jika dia berada di kotak penalti lawan, dia adalah penyerang, bukan bek, dia tahu bagaimana berperilaku di ruang itu. Itu hanya untuk menempatkan karakteristik dan momen yang berbeda," tutur Amorim lagi.