Bagikan:

JAKARTA - Manajer Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou, telah membalas siapa pun yang mencoba mengecilkan pencapaian timnya untuk mencapai final Liga Europa, dengan menambahkan bahwa ia tidak peduli tentang performa klub di Liga Inggris.

Spurs menghadapi ujian yang sulit sejauh 100 km di dalam Lingkaran Arktik, mengalahkan Bodo/Glimt 2-0 pada Jumat, 9 Mei 2025, dini hari WIB, untuk memenangi pertandingan dengan agregat 5-1 dan mengamankan tempat di final Liga Europa melawan Manchester United.

Menariknya, Postecoglou tak sependapat dengan Ruben Amorim bahwa memenangi Liga Europa--dan mendapatkan tempat di Liga Champions--tidak akan menyelamatkan musim mereka.

Pelatih asal Australia mengambil pandangan yang berlawanan dengan mengatakan bahwa memenangi trofi akan jauh lebih sukses daripada hanya finis di posisi tinggi klasemen liga.

"Jika kami menang, kami hanya akan berfoto bersama karena kami tidak layak. Siapa peduli jika kami sedang berjuang di liga? Mengapa itu penting?"

"Jika begitu mudah untuk mencapai final, lalu mengapa tidak semua orang yang finis di tiga besar melakukannya?"

"Maksud saya, itu hal yang terpisah. Itu tidak ada hubungannya dengan performa liga. Kami memahami performa liga kami tidak bagus."

"Kami memahami kesulitan yang kami alami. Banyak di antaranya karena situasi yang kami alami, tetapi bagaimana itu mengurangi pencapaian untuk mencapai final?"

"Seperti yang saya katakan, klub ini dan yang lainnya telah finis di posisi pertama, kedua, atau ketiga di Liga Inggris dan belum mencapai final."

"Jadi mengapa itu harus dikurangi? Saya tidak peduli siapa yang sedang berjuang dan siapa yang tidak."

"Saya pikir kami dan Manchester United sama-sama berhak berada di sana. Saya pikir kami mungkin mengalahkan tim-tim yang akan berada di Liga Champions tahun depan dalam perjalanan kami menuju ke sana."

"Jadi, kami menantikannya, ini harus tentang permainan," kata Postecoglou.

Pertanyaan tentang apakah trofi Liga Europa cukup untuk menyelamatkan musim Spurs dan Manchester United telah menjadi topik hangat.

Hal itu juga terjadi karena rival lokal Spurs, Arsenal, akan mengakhiri musim tanpa trofi meskipun terlibat dalam perebutan gelar Liga Inggris dan mencapai semifinal Liga Champions.

Tottenham belum pernah memenangi trofi sejak mengangkat Piala Liga pada 2008. Selain itu, ini merupakan final Eropa pertama mereka sejak mereka kalah di rintangan terakhir melawan Liverpool di Liga Champions pada 2019.

"Yang terjadi saat ini ialah orang-orang takut bahwa itu benar-benar akan terjadi karena memang mungkin terjadi."

"Mari kita lihat bagaimana kami bisa meruntuhkannya, entah bagaimana menguranginya dengan mengatakan bahwa ini adalah musim yang buruk dan ami tidak pantas mendapatkan ini atau itu."

"Atau, entah bagaimana membandingkan kami dengan Manchester United. Jika kami memiliki kesuksesan seperti Manchester United, mungkin saya akan memiliki pandangan yang berbeda."

"Saya bisa saja duduk di sini tepat di posisi kelima (di Liga Inggris) dan saya jamin bahwa komentar di sekitar saya akan berkata, yah, itu pencapaian yang hebat, tetapi klub ini perlu memenangi sesuatu."

"Itulah yang akan dikatakan semua orang. Tentu saja ini (masuk final Liga Europa) sangat penting," tutur Postecoglou.