Bagikan:

JAKARTA – Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memiliki alasan kuat terkait tidak lolosnya Herry Iman Pierngadi dalam proses seleksi pelatih di Pelatnas PBSI Cipayung.

Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, mengemukakan bahwa federasi saat ini membutuhkan penyegaran di sektor pelatih. Ia pun berharap nama-nama yang lolos bisa memberikan hasil yang tidak mengecewakan.

"Ini pasti pro-kontra. Kami ingin yang lebih baik ke depan. Kami ingin sesuatu yang berbeda. Kami juga tidak menjamin Olimpiade 2028 bagus, tetapi kami berusaha," ujar dia.

Herry IP tercatat memainkan peran besar dalam kesuksesan ganda putra Indonesia dan melahirkan banyak legenda. Dia kemudian digeser menjabat kepala pelatih ganda campuran sejak 2023.

Saat proses perekrutan pelatih dibuka oleh PBSI, Herry IP pun ikut memasukkan berkasnya. Namun, juru taktik yang dikenal sebagai Naga Api tersebut tidak terpilih sehingga harus pergi dari Pelatnas PBSI.

Taufik menolak menjabarkan faktor apa yang membuat Herry IP tidak lolos seleksi pelatih teknik. Dia menegaskan pelatih-pelatih yang terpilih saat ini merupakan yang terbaik dari proses ketat.

"Kalau dibuka semua, susah juga. Biarlah kami yang tahu (kenapa bersangkutan tidak lolos). Inilah yang terbaik. Hasil penilaian, hasil wawancara, dan semuanya, yang ini adanya," ujar dia.

Selama aktif sebagai pelatih, Herry IP mencatat sejumlah prestasi mengilap. Salah satunya adalah meraih medali emas Olimpiade 2000 di Sydney saat menangani Candra Wijaya/Tony Gunawan.

Posisi Herry IP di ganda campuran kemudian akan digantikan oleh mantan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky. Rionny akan dibantu oleh Amon Sunaryo sebagai asisten pelatih.