JAKARTA - Kekalahan telak Lazio dari Inter Milan dengan skor 0-6 di Stadion Olimpico pada Selasa, 17 Desember 2024, dini hari WIB, menjadi pusat perhatian.
Jarak gol setengah lusin itu jelas jauh di luar prediksi. Apalagi, sebelum pertandingan, duel tersebut digadang-gadang bakal ketak dan menarik.
Alasannya, kedua tim sedang dalam performa apik sekaligus masih ada di jalur perebutan scudetto.
Namun, kenyataannya tidak demikian. Rekor Biancocelesti pun hancur.
Sebelumnya, Lazio memegang catatan tidak terkalahkan di kandang sejak Maret 2024, menang 13 kali dan seri empat kali di semua ajang.
Anak asuh Marco Baroni terkenal punya dua sistem yang sangat solid sehingga mampu tampil menakutkan bagi lawan.
BACA JUGA:
Ada dua versi berbeda dari Lazio. Pertama, memainkan gelandang tambahan yang menggunakan trequartista dalam formasi 4-2-3-1. Sistem kedua ialah 4-3-3 yang dipakai saat melawan Inter Milan.
Masalahnya, saat menjamu Nerazzurri, Lazio kehilangan bentuk permainan sehingga hancur lebur.
"Ketika kami memiliki pemain penyerang yang bekerja di antara lini, tim menciptakan situasi yang bagus dan para pemain sayap juga memiliki mobilitas."
"Kami memiliki banyak pertandingan musim ini. Ada kelelahan, tetapi kami tidak boleh kehilangan bentuk permainan kami sebegitu parahnya," kata Baroni dilansir Football Italia.
Baroni lebih lanjut mengungkapkan bahwa untuk pertama kalinya mereka kehilangan bentuk permainan dari sistem yang sudah sering dipakai.
Meski demikian, sang pelatih sudah menemukan masalah intinya dan berjanji akan memfokuskan pasukannya untuk tidak melakukan hal itu lagi.
"Ini pertama kalinya hal itu terjadi. Kami tentu tidak bisa melakukan itu melawan tim seperti Inter yang gemar mencuri bola untuk melakukan serangan balik."
"Tidak ada 4-3-3 atau 4-2-3-1 ketika tim tidak dalam bentuk yang tepat. Kami melakukan peregangan, yang biasanya tidak kami lakukan, dan itulah sebabnya kami secara umum tidak mampu menangani empat pemain penyerang," tutur Baroni.
Terlepas dari hasil buruk tersebut, para suporter Lazio memanggil para pemain ke Curva dan memberi hormat atas usaha mereka musim ini.
Mereka terus bernyanyi dan melambaikan bendera mereka untuk memotivasi pemain bangkit lagi di laga berikutnya.
Masih ada dua laga Serie A lagi sebelum menutup tahun 2024. Lazio akan melawat ke markas Lecce pada 22 Desember 2024 dan menjamu pemimpin klasemen Atalanta pada 29 Desember 2024.