Bagikan:

JAKARTA - Inter Milan secara mengejutkan menghajar Lazio 6-0 di Stadion Olimpico pada Selasa, 17 Desember 2024, dini hari WIB.

Padahal, sebelum laga diprediksi duel tersebut akan sengit karena performa kedua tim yang sedang bagus-bagusnya dan berada di papan atas klasemen Serie A 2024/2025.

Awalnya, laga memang berjalan alot hingga lima menit sebelum turun minum. Namun, Inter bisa mencetak dua gol sekaliguss dalam rentang empat menit.

Gol pertama dibuat Hakan Calhanoglu melalui titik penalti pada menit ke-41, setelah hadiah penalti untuk handball Samuel Gigot. Federico Dimarco kemudian menggandakan keunggulan sebelum jeda dengan tendangan voli.

Pada babak kedua, anak asuh Simone Inzaghi semakin menggila. Mereka cuma butuh waktu enam menit untuk mencetak gol ketiga lewat Nicolo Barella.

Dua menit berselang, Denzel Dumfries membuat Nerazzurri unggul 4-0. Keperkasaan Inter ternyata tak berhenti di situ.

Carlos Augusto masuk papan skor pada menit ke-77 dan pesta gol Inter Milan ditutup aksi Marcus Thuram pada menit ke-90.

Skor akhir tersebut sungguh jauh dari perkiraan mengingat Lazio tampil sangat baik sepanjang 30 menit pertama.

Seusai laga, Marco Baroni menegaskan dirinya bertanggung jawab atas kekalahan telak timnya yang mengejutkan tersebut.

Dia mengakui Lazio hancur secara emosional dan benar-benar kehilangan bentuk permainan.

"Jelas, saya sedih untuk tim dan para penggemar. Saya bertanggung jawab penuh atas kekalahan ini."

"Kami bermain dengan baik selama 40 menit, tetapi itu tidak cukup, tim hancur secara emosional."

"Kami kehilangan bentuk dan membiarkan hal-hal yang tidak dapat Anda berikan kepada tim kuat seperti Inter."

"Jelas saya tidak pandai menangani tingkat emosional skuad. Saya bertanggung jawab penuh untuk itu."

"Saya sudah berbicara dengan tim, sekarang kami harus bekerja dan kembali ke jalur yang benar," kata Baroni kepada DAZN.

Lebih lanjut, Baroni menilai kehancuran Lazio dimulai ketika Mario Gila keluar karena cedera pada menit ke-28 dan digantikan Samuel Gigot.

Nyatanya, Gigot membawa petaka pertama untuk tim. Pemain Perancis itu juga tidak bisa melanjutkan pertandingan lebih lanjut dan digantikan saat memasuki babak kedua.

Baroni kemudian memindahkan Adam Marusic ke posisi bek tengah sementara karena Alessio Romagnoli sudah tidak beraksi karena cedera setelah melawan Napoli pada 9 Desember 2024.

Perubahan mendadak itulah yang melahirkan kehancuran penuh di babak kedua, selain faktor kebugaran dan terlalu hati-hati dalam bermain.

"Tim seperti kami seharusnya tidak boleh kehilangan arah begitu saja. Ada saat-saat kurang beruntung, tetapi itu bukan alasan."

"Saya menyadari ada kelelahan setelah begitu banyak pertandingan, tetapi tim tidak boleh hancur berantakan seperti itu."

"Saya bertanggung jawab penuh. Saya yakin itu akan menjadi momen yang bisa dijadikan pelajaran."

"Kami terlalu memaksakan diri, tidak melakukan tekel. Anda tidak bisa melakukan itu melawan tim seperti Inter," ujar Baroni lagi.

Biancocelesti memasuki laga melawan Inter Milan dengan gemilang. Mereka mengantongi 31 poin di Serie A musim ini, sama dengan Nerazzurri.

Selain itu, Lazio juga berada di puncak klasemen Liga Europa 2024/2025 dengan koleksi 16 poin dari enam laga tanpa terkalahkan (lima kemenangan dan satu seri).

Hanya saja, hasil tersebut di luar perkiraan karena Lazio tampak tak berdaya. Kehilangan poin di kandang membuat Biancocelesti tetap tertahan di peringkat kelima klasemen Serie A, sementara Inter Milan di posisi ketiga dengan 34 poin.