Bagikan:

SOLO - Indonesia secara mengejutkan nyaris tumbang sebelum bermain imbang 3-3 melawan tim lemah Laos di pertandingan Grup B Piala AFF 2024. Gagal menang dalam duel di Stadion Manahan, Solo, Kamis, 12 Desember 2024 malam WIB, pelatih Shin Tae-yong malah menyoroti jadwal padat turnamen.

Kelelahan sudah langsung dirasakan pemain tim nasional. Setelah menang 1-0 lawan Myanmar, Pratama Arhan dkk hanya memiliki waktu recovery yang singkat dan menjalani latihan selama satu hari saja sebelum menghadapi Laos.

Persiapan yang singkat menjadikan performa tim Merah Putih tidak maksimal. Pelatih Shin menuturkan para pemain harus melakoni perjalanan selama 16 jam meski hanya di antara negara-negara Asia Tenggara. Pasalnya, mereka harus transit di Kuala Lumpur, Malaysia, sebelum terbang ke Jakarta dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Solo.

"Kami harus melakukan perjalanan selama 16 jam karena transit lebih dulu di Kuala Lumpur. Kami benar-benar menjalani pertandingan dengan jadwal yang padat," kata Shin.

Shin tidak hanya menyoroti jadwal Piala AFF yang dinilai padat. Pelatih asal Korea Selatan ini juga meminta AFF untuk meninjau ulang jadwal turnamen yang dalam sejarahnya belum pernah dimenangkan Indonesia.

Menurut dia pertandingan dengan jadwal padat menjadikan pemain rentan cedera. Pemain juga tak bisa menunjukkan penampilan terbaik karena mereka mengalami kelelahan selama mengarungi turnamen.

"Tim menjalani pertandingan setiap tiga hari. Idealnya jarak pertandingan empat hari. Ini untuk menghindarkan pemain mengalami cedera. Selain itu bila jadwal padat, pemain kelelahan sehingga mereka tidak bisa menunjukkan penampilan terbaik," ujar Shin.

"Ini perlu menjadi pertimbangan AFF dalam menyusun jadwal pertandingan. Usai melawan Laos, kami sudah harus mempersiapkan diri menghadapi Vietnam. Saya tidak memikirkan bagaimana dengan performa pemain tetapi bagaimana agar mereka tidak cedera," ucapnya lagi

Dalam pertandingan melawan Laos yang tampil dengan fighting spirit tinggi, tim asuhan Shin Tae-yong benar-benar mengalami kesulitan. Bahkan selama 15 menit pertama, Indonesia sepenuhnya di bawah tekanan Laos yang tampil mengejutkan.

Pertandingan baru berjalan 10 menit, gawang Indonesia sudah kebobolan lewat gol Phousomboun Panyavong. Tim Merah Putih memang cepat bangkit karena hanya berselang tiga menit, mereka bisa menyamakan skor setelah Kadek Arel mencetak gol.

Namun, lagi-lagi kelengahan pemain belakang Indonesia menjadikan Laos kembali unggul . Laos hanya butuh satu menit untuk mengubah skor menjadi 2-1 lewat gol Phathana Phommathep. Indonesia kembali menyamakan skor melalui kapten Muhammad Ferrari.

Dalam posisi imbang, timnas malah kehilangan Marselino Ferdinan yang mendapat kartu kuning kedua dan disusul kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Laos di menit 69. Meski bermain dengan 10 orang, Indonesia berhasil unggul setelah Ferrari mencetak brace.

Sayangnya keunggulan 3-2 tak bisa dipertahankan. Pertahanan Indonesia begitu mudah lengah dan kembali dibobol oleh Peeter Phanthavong. Laos tak butuh waktu lama untuk mengejar ketinggalan dan mengakhiri pertandingan dengan skor 3-3.

"Kami mengaku salah atas kegagalan meraih kemenangan. Kami meminta maaf kepada fans Indonesia atas hasil ini," ucap Shin.

Meski hanya mampu bermain imbang, namun Indonesia berhasil merebut posisi puncak klasemen dengan mengantungi poin empat. Sementara, Vietnam yang baru sekali bertanding menempati peringkat dua.