JAKARTA - Sembilan orang suporter telah ditangkap usai laga Liverpool vs Manchester City pada Minggu, 1 Desember 2024, di Anfield.
Penangkapan tersebut tak lepas dari laporan nyanyian (chants) tragedi yang terlantun di pertandingan tersebut.
Polisi Merseyside telah mengonfirmasi penangkapan sembilan orang tersebut di Anfield.
Para pelaku berasal dari berbagai wilayah. Mereka yang ditangkap ialah pria berusia 38 tahun dari Audenshaw, pria berusia 32 tahun dari Macclesfield, pria berusia 52 tahun dari Denton, pria berusia 57 tahun dari Failsworth, pria berusia 58 tahun dari Rochdale, pria berusia 47 tahun dari Rochdale, pria berusia 53 tahun dari Manchester, pria berusia 19 tahun dari Lancashire, dan pria berusia 28 tahun dari Prestwich.
Selain karena nyanyian tragedi, mereka ditangkap atas dugaan penyerangan. Enam dari sembilan orang yang ditangkap telah dibebaskan dengan jaminan.
BACA JUGA:
Dua orang lainnya juga telah dilepas karena hadir secara sukarela. Sementara satu sisanya telah didakwa.
Kian Holt (19 tahun) dari Medlar-with-Wesham, Lancashire, telah didakwa dengan pelanggaran ketertiban umum berdasarkan Undang-Undang Pelanggaran Sepak Bola S3 1991 (Nyanyian Tragedi) atau Football (Offences) Act 1991 Section 3.
Ia akan hadir di Pengadilan Magistrat Sefton pada 8 Januari 2025.
Pada Juni 2024, tim-tim Liga Inggris bersatu untuk menyetujui langkah-langkah baru guna mengatasi meningkatnya nyanyian terkait tragedi di pertandingan.
Penuntutan pidana terhadap para pelanggar menjadi tujuan utama.
Sementara itu, nyanyian tragedi yang terdengar di Anfield saat Liverpool melawan Manchester City merujuk kepada bencana Hillsborough, di mana 97 pendukung The Reds secara tragis kehilangan nyawa mereka selama semifinal Piala FA pada April 1989.
Football (Offences) Act 1991 Section 3 mengatur terkait nyanyian tidak senonoh, termasuk tragedi dan rasisme, dari suporter.
Ada dua poin yang mengatur nyanyian suporter dalam Undang-Undang tersebut.
1. Merupakan pelanggaran untuk (terlibat atau mengambil bagian dalam nyanyian yang bersifat tidak senonoh atau rasis di pertandingan sepak bola yang ditentukan).
2 Untuk tujuan ini:
(a) Nyanyian berarti pengucapan berulang-ulang kata atau suara apa pun (baik sendiri atau bersama-sama dengan yang lain).
(b) Bersifat rasis berarti terdiri dari atau termasuk materi yang mengancam, kasar, atau menghina seseorang karena warna kulitnya, rasnya, kebangsaannya (termasuk kewarganegaraan), atau asal etnis, atau kebangsaannya.