Bagikan:

JAKARTA - FIFA mengatakan pada Rabu, 20 November 2024, waktu setempat, bahwa klub-klub sepak bola di seluruh dunia telah menerima 125 juta US dolar dari transfer mantan pemain mereka.

Uang tersebut disalurkan melalui lembaga keuangan FIFA di Paris, FIFA Clearing House.

Masih ada tunggakan hampir 200 juta US dolar lainnya. Sebanyak 31,7 juta US dolar lagi telah disetujui, tetapi belum dikirim.

Pembayaran tersebut dialokasikan ke lebih dari 5.000 klub akar rumput dan profesional.

FIFA menerbitkan pembaruan tentang pekerjaan selama dua tahun oleh lembaga kliring tersebut, yang dimulai pada November 2022 untuk memberikan lebih banyak transparansi kepada industri transfer multimiliar dolar yang seringkali tidak jelas.

Lembaga tersebut juga mencoba untuk memastikan klub-klub yang lebih kecil mendapatkan uang tunai yang menjadi hak mereka dari penjualan pemain yang mereka bina.

Ketika Moises Caicedo melakukan transfer yang memecahkan rekor di Inggris dari Brighton ke Chelsea tahun lalu, mantan klubnya di Ekuador berhak untuk mendapat jutaan dolar dari kesepakatan senilai 115 juta pound (145 juta US dolar).

"Uang yang disalurkan oleh FIFA adalah mimpi," kata Presiden CD Espoli (mantan klub Caicedo), Lenin Bolanos, dalam laporan FIFA.

Lenin Bolanos lebih lanjut menyebut bahwa uang tersebut akan dipakai untuk merealisasikan rencana membayar tempat latihan, klinik medis, dan pusat kebugaran.

Beberapa bagian dari aturan pasar transfer FIFA yang berlaku sejak 2001 sedang ditinjau setelah putusan pengadilan Eropa bulan lalu dalam kasus yang diajukan oleh mantan gelandang Perancis, Lassana Diarra.

Sistem FIFA yang ada memberikan hak kepada mantan klub pemain yang melatih mereka antara usia 12 dan 21 tahun untuk berbagi hingga 5 persen dari biaya transfer pada masa mendatang.

Namun, klub sering kali tidak menyadari bahwa transfer telah dilakukan atau tidak memiliki keahlian atau sumber daya untuk mengajukan klaim.

Sekarang, proses daring dikelola oleh lembaga keuangan FIFA yang memberi tahu klub pembeli tentang pembayaran yang disetujui harus dilakukan dalam waktu 30 hari.

Pasar pembelian terkaya, Inggris dan Arab Saudi, telah membayar paling banyak dalam apa yang menurut FIFA disebut "hadiah pembinaan dan pelatihan".

Masing-masing mendapat 50,1 juta US dolar (dari Inggris) dan 18,7 juta US dolar (dari Arab Saudi) dalam dua tahun terakhir.

Penerima bersih teratas adalah klub-klub di Belanda (8,7 juta US dolar), Perancis (7,8 juta US dolar), dan Argentina (7,1 juta US dolar).

Salah satu alasan penumpukan uang yang menjadi hak mantan klub tersebut dan menjadi utang adalah bahwa klub-klub tidak mematuhi sistem tersebut.

Saat ini, setidaknya ada 1.600 klub di lebih dari 100 negara sudah terakreditasi. Mereka wajib mematuhi sistem transfer FIFA tersebut.

"Masih ada tantangan penting di depan dan area untuk perbaikan," kata Kepala Bagian Hukum FIFA, Emilio Garcia, dalam laporan setebal 52 halaman tersebut.