Bagikan:

SUBANG - Awal buruk PSIM Yogyakarta saat memasuki putaran kedua Liga 2 2024/2025. PSIM hanya mampu meraih satu poin pada dua laga pertama setelah kalah 1-0 saat melawan Persikas Subang di Stadion Persikas, Subang, Rabu, 20 November 2024.

Perbedaan performa PSIM saat menutup putaran pertama dan kemudian mengawali putaran kedua kompetisi Liga 2. Saat mengakhiri putaran pertama, PSIM mencetak hattrick kemenangan. Sukses mengesankan itu membawa PSIM tampil sebagai juara Grup 2 saat putaran pertama usai.

Penampilan ciamik itu menjadikan PSIM lebih percaya diri saat mengawali putaran kedua dengan menghadapi Adhyaksa FC dan Persikas. Bagaimana tidak, kedua tim menjadi bulan-bulanan Laskar Mataram di pertemuan pertama. PSIM menang 3-0 atas Adhyaksa FC. Sedangkan saat menjamu Persikas, tim asuhan Seto Nurdiyantoro menang besar 5-0.

Ini yang menjadikan PSIM tampak percaya diri. Namun Seto sudah me-warning pemain asuhannya untuk tidak meremehkan setiap lawan. Apalagi, mereka bermain di kandang sendiri. Dan, ternyata Adhyaksa FC mampu mencuri poin setelah menahan imbang 0-0 saat menjamu PSIM.

Pada laga tandang berikut di Subang, PSIM malah kehilangan poin setelah kalah 1-0 lawan Persikas. Ironisnya, PSIM mampu menguasai permainan dan melakukan banyak tekanan. Kondisi sama terjadi saat PSIM meladeni Adhyaksa FC di Sriwedari.

Namun hasil akhir dari dua laga itu tak sesuai ekspetasi. Bahkan di laga melawan Persikas, gawang PSIM bisa dibobol Muhammad Isa di menit 89.

Hasil buruk dengan mengntungi satu poin dari dua pertandingan pertama menjadikan PSIM harus menunda keinginan kembali ke puncak klasemen. PSIM yang tertahan di peringkat tiga tetap memiliki poin 18. Mereka masih terpaut tiga poin dari Bhayangkara FC yang menduduki posisi teratas. Sementara Persijap Jepara menempati posisi dua setelah mendapatkan 19 poin.

Persikas sendiri akhirnya bisa meraih kemenangan pertama selama mengikuti kompetisi. Kini, mereka mengantungi poin empat dan masih menghuni dasar klasemen.

Menurut Seto tidak hanya problem teknik pada PSIM yang membuat mereka gagal meraih poin penuh. Tetapi juga kondisi lapangan dan jeda pertandingan yang pendek sehingga pemain tidak punya waktu untuk recovery.

Usai menghadapi Adhyaksa FC, Sabtu, 16 November 2024, mereka sudah melakoni away menghadapi Persikas. Bahkan tim sudah berangkat ke Subang pada Selasa, 19 November 2024.

"Kami melihat performa pemain di bawah perform. Bahkan hampir semua pemain tidak dalam prmainan terbaik. Mereka mungkin menghadapi problem kebugaran karena jarak antarpertandingan terlalu dekat. Apalagi kami melakukan jalan darat," ujar Seto.

Namun Seto mengakui pemain terlalu percaya diri menghadapi laga tersebut. Mereka bermain tergesa-gesa dan ingin cepat menang.

"Ini yang kemudian menjadi bumerang bagi kami. Selain itu faktor lapangan apakah mempengaruhi performa pemain. Namun yang pasti pemain terlalu percaya diri. Saat mendapat counter attack, kami malah tidak siap mengantisipasinya," ucapnya.

Di laga sebelumnya saat melawan Adhyaksa FC, Seto mempersoalkan perubahan cuaca yang ternyata membuat pemain tidak fokus dan kehilangan poin.

"Kami harus melakukan evaluasi. Ini menjadi pembelajaran untuk kami. Saya tidak bisa menyalahkan pemain karena mereka sudah berusaha dan ingin menang," kata Seto.

Meski gagal mencapai target, namun Seto optimistis PSIM bisa bertahan di tiga besar. Apalagi, pada laga berikutya mereka bertindak sebagai tuan rumah dengan menjamu Nusantara United.