JAKARTA - Pasukan Israel menewaskan 33 warga Palestina di Jalur Gaza termasuk seorang petugas penyelamat. Militer Israel membombardir rumah sakit dan meledakkan rumah-rumah.
Petugas medis mengatakan 12 orang tewas dalam serangan Israel terhadap rumah di daerah Jabalia di Gaza utara pada Rabu, 20 November pagi.
Seorang pria lainnya tewas dalam penembakan tank di dekatnya, dilansir Reuters.
Pada Rabu malam, serangan udara Israel menewaskan tujuh warga Palestina, termasuk seorang gadis, di Al-Mawasi, Khan Younis.
Pejabat Palestina dan PBB mengatakan tidak ada tempat di wilayah tersebut yang aman.
Serangan udara lainnya terhadap rumah di lingkungan Remal di Kota Gaza menewaskan empat orang.
Sementara serangan lainnya menewaskan tiga warga Palestina dan melukai 20 lainnya di sebuah sekolah yang menampung keluarga pengungsi di Jalur Gaza tengah, kata petugas medis.
BACA JUGA:
Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya mengatakan rumah sakit tersebut dibom tanpa peringatan.
“Saat kami mencoba menyelamatkan orang yang terluka di wilayah tersebut,” kata Abu Safiya.
“Menyusul penangkapan 45 anggota staf medis dan bedah dan penolakan masuk ke tim pengganti, kami sekarang kehilangan pasien terluka setiap hari yang bisa bertahan jika sumber daya tersedia,” sambungnya kepada Reuters melalui pesan teks.
Ada 85 orang yang terluka, termasuk anak-anak dan wanita, di rumah sakit, enam di ICU.
Sebanyak 17 anak datang dengan tanda-tanda malnutrisi akibat kekurangan pangan. Satu orang meninggal karena dehidrasi sehari yang lalu, sambung Abu Safiya.
Operasi Israel di Gaza selama berminggu-minggu terfokus di tepi utara wilayah tersebut, tempat militer mengepung tiga kota besar dan memerintahkan penduduknya untuk mengungsi.