JAKARTA – Sepak bola Indonesia memiliki sejarah panjang yang mencatat momen gemilang pada era sebelum kemerdekaan. Pada tahun 1938, saat Indonesia masih bernama Dutch East Indies (Hindia Belanda), tim sepak bola ini menorehkan sejarah sebagai wakil Asia pertama yang berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia FIFA.
Keberhasilan ini didukung oleh serangkaian peristiwa penting dalam babak kualifikasi yang melibatkan Jepang dan Amerika Serikat. Selain itu timnas Dutch East Indies, juga diperkuat pemain keturunan Belanda, mirip dengan timnas Indonesia saat ini.
Dalam babak kualifikasi Piala Dunia 1938, Dutch East Indies dijadwalkan bertanding melawan Jepang. Pertandingan ini seharusnya menjadi ujian berat bagi wakil Asia, tetapi Jepang secara mengejutkan mengundurkan diri. Hal ini membuat Dutch East Indies dinyatakan menang walkover (w/o) dan melaju ke babak selanjutnya tanpa perlu bertanding. Peristiwa tersebut terjadi pada 25 Januari 1938 di Saigon (sekarang bagian Ho Chi Minh City, Vietnam), yang menjadi catatan penting dalam sejarah perjalanan tim.
Setelah kemenangan walkover atas Jepang, Dutch East Indies kembali dijadwalkan menghadapi Amerika Serikat pada babak kualifikasi berikutnya. Namun, situasi serupa kembali terjadi. Pada 26 Mei 1938, Amerika Serikat memutuskan untuk mengundurkan diri dari pertandingan yang seharusnya diadakan di Rotterdam, Belanda. Dengan demikian, Dutch East Indies kembali dinyatakan menang walkover dan berhak melangkah ke putaran final Piala Dunia 1938 yang digelar di Prancis.
Keberhasilan ini menandai sejarah besar bagi sepak bola Asia dan Indonesia, yang menjadi negara pertama dari kawasan tersebut yang tampil di panggung sepak bola dunia. Namun, langkah Dutch East Indies di Piala Dunia tidak berlanjut lama.
BACA JUGA:
Pada 5 Juni 1938, mereka bertemu dengan tim kuat Eropa, Hungaria, di pertandingan babak pertama atau 16 besar (yang saat itu menggunakan sistem gugur langsung). Bertempat di Stadion Auguste-Delaune, Reims, Dutch East Indies harus mengakui kekalahan besar dengan skor 0-6. Pemain Dutch East Indies kala itu adalah Mo Heng (kiper) - Hukom, Samuels - Nawir (kapten) (belakang), Meeng, Anwar - Hong Djien (tengah), Soedarmadji, Zomers, Pattiwael, Taihitu (depan).
Meskipun kalah, kehadiran Dutch East Indies di Piala Dunia 1938 tetap dikenang sebagai momen penting yang menunjukkan awal partisipasi Asia di turnamen sepak bola terbesar dunia. Perjuangan tersebut menjadi inspirasi bagi generasi sepak bola Indonesia di masa mendatang untuk terus berprestasi di tingkat internasional.
Kini, perjuangan tim nasional Indonesia di era modern mengacu pada semangat dan tekad yang telah diperlihatkan oleh Dutch East Indies lebih dari delapan dekade yang lalu. Terlebih