Bagikan:

JAKARTA - David de Gea terdepak dari Manchester United. Per 1 Juli 2023, kontraknya habis di Old Trafford. Tak ada kata sepakat dalam pengajuan kontrak baru.

Kiper asal Spanyol itu pun menganggur, bebas agen. Dua jendela transfer, musim panas dan dingin, terlewat begitu saja.

De Gea menghabiskan waktu kurang lebih setahun tanpa berbaju klub. Isu gantung sarung tangan pun mengemuka mengingat usianya sudah 33 tahun.

Namun, ternyata De Gea kambali ke lapangan. Dia setuju membela panji Fiorentina pada 9 Agustus 2024.

Debutnya dimulai ketika tampil di Kualifikasi UEFA Conference League 2024/2025. De Gea tampil penuh dalam dua leg dan membantu Fiorentina lolos ke UEFA Conference League.

De Gea kemudian memulai perjalanan pertamanya di Serie A 2024/2025 ketika melawat ke markas Atalanta yang mana berujung kekalahan 2-3.

Meski demikian, De Gea mulai mendapat kepercayaan penuh. Clean-sheet pertamanya baru didapat saat bermain seri 0-0 kontra Empoli pada partai ketiganya di Serie A.

Terbaru, De Gea membuktikan bahwa masanya belum habis. Sentuhannya belum hilang. Julukan monster di bawah mistar bawang masih melekat.

De Gea turun saat Fiorentina menjamu AC Milan. Bermain penuh, banyak situs statistik memberikan nilai kiper 33 tahun itu minimal 9.

Alasannya jelas, David de Gea melakukan penyelamatan gemilang. Dua penalti Milan dari Theo Hernandez dan Tammy Abraham digagalkan.

Fiorentina pun berhasi mengamankan tiga poin setelah menang 2-1. Aksinya itu membawa La Viola memperpanjang catatan apik empat laga tak terkalahkan di semua ajang.

De Gea langsung menjadi topik utama. Namun, dirinya enggan besar kepala.

"Kemenangan hari ini sangat penting. Akhirnya, kerja keras yang telah kami lakukan selama beberapa minggu terakhir mulai membuahkan hasil. Mengalahkan Milan dapat menjadi awal yang baik untuk musim yang berbeda," kata De Gea kepada DAZN.

"Malam yang luar biasa. Saya ingin fokus bukan pada penalti, tetapi pada kerja keras tim untuk memberikan malam seperti ini kepada para penggemar," ujarnya lagi.

Saking ramainya pembicaraan aksi De Gea, kabar kemenangan Fiorentina sampai di Inggris, khususnya Manchester.

Suporter Manchester United, mantan klub De Gea, ramai-ramai mengecam manajemen yang sudah mencampakkan sang kiper tahun lalu.

Andre Onana, kiper anyar The Red Devils, akhirnya jadi bulan-bulanan. Merekrut penjaga gawang Kamerun itu menggantikan De Gea dianggap dosa besar Erik ten Hag.

Penampilan apik De Gea pun membuat tekanan kepada Ten Hag semakin memanas. Seruan untuk memecat manajer asal Belanda itu semakin menguat.

Apalagi, petinggi Manchester United sudah mengagendakan bertemu Ten Hag pada Selasa, 8 Oktober 2024, untuk menentukan nasibnya.

The Red Devils menurut kabar terbaru sudah menyiapkan Thomas Tuchel sebagai pengganti Ten Hag.

"Menyingkirkannya (De Gea) demi Onana adalah pelanggaran yang dapat membuat manajer itu dipecat, merujuk pada kedatangan pemain Kamerun itu untuk menggantikan De Gea pada Juli 2023," ujar salah seorang suporter dirangkum The Sun.

"Bawa dia kembali ke Manchester," pinta seorang penggemar.

"Refleks yang luar biasa, tetap menjadi salah satu kiper terbaik di dunia," tulis fans lainnya.

"Ten Hag keluar. De Gea 100 kali lebih baik dari Onana. Andai saja kami mempertahankannya," cuit warganet berikutnya.

David de Gea sangat lama di Old Trafford sejak kepindahan dari Atletico Madrid pada 2011.

Setelah 12 tahun bersama Manchester United, dia sudah merasakan trofi Liga Inggris dan Piala FA masing-masing satu kali.

Kiper Spanyol itu tetap berada di urutan ketujuh dalam daftar pemain dengan penampilan terbanyak untuk Manchester United.