Bagikan:

JAKARTA - Kekalahan di Liga Champions menjadi starting point Real Madrid untuk langsung tancap gas. Madrid pun membidik Villarreal dalam lanjutan kompetisi La Liga Spanyol di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu, 6 Oktober 2024 dini hari WIB.

Rekor tak terkalahkan Madrid di berbagai kompetisi yang bertahan sejak Januari lalu akhirnya terhenti. Rekor gemilang yang mengantarkan Madrid memenangi La Liga dan Liga Champions

Ya, Lille yang mematahkan rekor Madrid lewat kemenangan tipis 1-0 di pertandingan Liga Champions. Gol dari titik penalti Jonathan David membawa Lille mengalahkan Vinicius Junior dkk.

Ancelotti mengakui timnya tak layak menang di laga tersebut. Menurut dia tim bermain sangat buruk. Semua lini tak menunjukkan penampilan terbaik sehingga Los Merengues tak mampu bangkit.

Di laga itu, Madrid kehilangan Kylian Mbappe yang mengalami cedera paha. Ancelotti juga mengubah skema bermain dengan menempatkan duet penyerang tim nasional Brasil. Vinicius dan Endrick. Sedangkan Jude Bellingham berperan sebagai gelandang serang dan beroperasi di belakang mereka.

Meski kecewa gagal meraih poin, namun Ancelotti tetap optimistis. Dia pun memastikan tim belajar dari kekalahan itu agar makin berkembang. Eks pelatih Chelsea dan Everton ini meyakini Madrid bakal langsung tancap gas seperti saat mengalami kekalahan terakhir kali di laga melawan Atletico Madrid.

"Saat kami kalah dalam derby (melawan Atletico) musim lalu, kami menunjukkan kebangkitan yang fantastis. Saya berharap kekalahan di pertandingan itu menjadikan kami bangkit secara fantastis," kata Ancelotti seperti dikutip france24.

"Kami memang melakukan semua kesalahan. Apakah itu dalam penguasaan bola, transisi, intensitas dan kami selalu kalah dalam duel. Namun kami menyikapinya dengan kepada dingin dan kami harus memperbaiki diri," ujar dia.

Di laga melawan Villarreal, Mbappe akan kembali bermain setelah pulih dari cederanya. Ancelotti pun memakai skema 4-3-3 dengan menempatkan Mbappe di depan bersama Vinicius dan Rodrygo Goes yang tidak dimainkan saat melawan Lille.

Bellingham tetap menopang mereka. Dia didukung Federico Valverde dan Eduardo Camavinga. Madrid masih belum diperkuat kiper utama Thibaut Courtois yang cedera panggul. Ini berarti, Andriy Lunin kembali berdiri di bawah mistar.

Meski berharap bangkit dan meraih tiga poin, namun Madrid diperkirakan tidak mudah menghentikan laju The Yellow Submarine. Villarreal tengah on fire dan untuk kali pertama sejak musim 2015/2016, mereka bisa menembus tiga besar.

Keberhasilan tim asuhan Marcelino bersaing dengan Madrid dan Barcelona tidak terlepas dari start gemilang di kompetisi domestik. Mereka tercatat memenangkan lima pertandingan, dua kali bermain imbang dan sekali kalah. Dengan mengoleksi 17 poin, El Submarino Amarillo mampu menduduki peringkat tiga dan terpaut lima poin dari Barca yang bertengger di puncak klasemen.

Hanya saja, Villarreal sesungguhnya memiliki problem serius. Dari tujuh pertandingan pertama, mereka sudah kebobolan 15 kali. Ini menjadikan Villarreal sebagai tim dengan pertahanan paling buruk ketiga setelah Real Valladolid dan Las Palmas yang sama-sama berada di zona degradasi.

Bila mengingat posisinya, Villarreal jelas tak pantas kebobolan begitu banyak gol. Ini tampaknya menjadi tugas berat Eric Bailly, eks bek Manchester United, untuk membendung serangan ofensif Madrid. Dia berharap duet dengan Logan Costa bisa membentengi kiper Diego Conde.

Di sektor depan, tim tamu kehilangan Ayoze Perez yang belum pulih dari cedera otot. Absennya pemain timnas Spanyol ini tentu menjadi pukulan bagi Vilarreal. Marcelino berharap duet Nicolas Pepe dan Thiemo Barry yang ditopang Alex Baena bisa menjadi tumpuan menembus pertahanan Madrid yang digalang Dani Carvajal.

Prakiraan Susunan Pemain

Real Madrid (4-3-3): Lunin; Carvajal, Tchouameni, Rudiger, Mendy; Valverde, Camavinga, Bellingham; Rodrygo, Mbappe, Vinicius

Villarreal (4-4-2): Conde; Femenia, Bailly, Costa, S Cardona; Akhomach, Parejo, Gueye, Baena; Barry, Pepe