Bagikan:

JAKARTA - Mantan asisten pelatih Manchester United, Benni McCarthy, ikut buka suara terkait kebobrokan Manajer Erik ten Hag.

Dia ikut meramaikan tekanan kepada Ten Hag setelah Manchester United kalah telak 0-3 dari Tottenham Hotspur pada akhir pekan kemarin. Hasil itu menjadi puncak performa minor The Red Devils yang membuat banyak orang geram.

Tiga poin utama dikemukakan McCarthy terkait mantan bosnya tersebut, yaitu kurang semangat, menyia-nyiakan Cristiano Ronaldo, dan mengaku tidak mudah memimpin tim.

"Ia kurang bersemangat dan kurang bergairah. Di situlah kami berbeda, ia dan saya. Saya pikir itu salah satu kesulitan yang dihadapi tim dan para pemain."

"Sebelum saya bergabung tim, saya selalu harus menyampaikan pikiran saya kepada pelatih kepala, yang merupakan hal wajar."

"Bagi seseorang seperti saya, dengan keyakinan kuat, itu tidak mudah. ​​Erik selalu memiliki keputusan akhir," kata McCarthy kepada Zero Zero.

McCarthy juga berbicara tentang hubungan Cristiano Ronaldo yang putus dengan Ten Hag.

Pemain Portugal itu kembali ke Old Trafford pada 2021. Namun, dia pergi kurang dari 18 bulan kemudian setelah berselisih dengan Ten Hag.

Ronaldo pun baru-baru ini mengkritik kurangnya ambisi Ten Hag. Namun, eks pelatih Ajax Amsterdam itu malah balik mengejek CR7 dengan menyebut 'Ronaldo jauh di Arab Saudi'.

"Jika kami bekerja sebagai tim dan kemudian membiarkan Cristiano melakukan apa yang perlu ia lakukan di posisinya, itu akan ideal. Soalnya, ia adalah yang terbaik di dunia dalam hal itu."

"Saya pikir Manchester United telah menyia-nyiakan kesempatan besar untuk menggunakan Cristiano dengan cara yang tepat."

"Namun, saya bukan pelatih kepala dan saya tidak bisa menjadi orang yang membuat keputusan tersebut," tutur McCarthy lagi.

Erik ten Hag Gagal Kelola Bintang

Benni McCarthy secara tersirat ingin mengatakan bahwa Erik ten Hag tak punya kapasitas cukup untuk mengelola pemain-pemain top di Manchester United.

Padahal, menurutnya komposisi skuad saat ini terbiang apik. Banyak pemain menonjol di tim, tapi manjerial Ten Hag buruk.

McCarthy menyebut Manchester United beruntung punya Bruno Fernandes dan Diogo Dalot. Lalu, tak lupa ia juga memasukkan nama Lisandro Martinez, Marcus Rashford, Alejandro Garnacho, dan Amad Diallo.

"Lisandro Martinez. Ia memiliki gairah, semangat juang, kepribadian. Ia dapat bermain untuk tim mana pun di dunia karena ia memiliki mentalitas yang tepat."

"Selain Lisandro, ada Marcus Rashford. Ia kembali ke performa terbaiknya dan dapat merugikan FC Porto nanti."

"Terakhir, Alejandro Garnacho. Saya sangat menyukai Garnacho, tetapi ia perlu bermain lebih teratur."

"Saya tidak tahu apakah ada masalah antara dirinya dan Erik, tetapi ia belum menjadi pemain inti reguler."

"Oh, satu lagi, Amad Diallo. Seorang pemain yang luar biasa. Ia bertahan dan menyerang dengan baik, selalu membuat keputusan terbaik, dan tahu cara mencetak gol," kata Benni McCarthy.

McCarthy menghabiskan dua tahun sebagai asisten Ten Hag sebelum ia pergi pada musim panas.

Dalam ceritanya, McCarthy sempat mengungkapkan bahwa gairah yang dimiliki Ten Hag tidak sama dengan dirinya. Padahal, Manchester United merupakan salah satu tim besar di dunia.

Faktor itulah salah satu yang membuat McCarthy memutuskan mundur sebagai asisten.