Bagikan:

JAKARTA - Atlet senam aerobik asal DKI Jakarta, Krischayani Kurniawan, berhasil meraih medali emas dalam keikutsertaan perdananya di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Sumut-Aceh. Prestasi gemilang ini diraihnya setelah menjadi yang terbaik di nomor perorangan putri cabang senam aerobik, yang berlangsung di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu, 7 September.

"Alhamdulillah, ini sesuai target, dapat emas PON. Ini pertama kali aku ikut PON juga," ujar Krischayani, yang akrab disapa Icha, usai prosesi pengalungan medali.

Sebelumnya, Icha hanya meraih medali perunggu pada ajang pra-PON. Namun, melalui kerja keras dan latihan intensif tanpa henti, ia berhasil mencapai target medali emas di PON kali ini. Demi meraih hasil optimal, Icha menjalani program latihan ketat di bawah arahan pelatihnya, tanpa hari libur, dengan sesi latihan pagi dan sore setiap hari.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah mengatasi tekanan dan melawan diri sendiri. Ia mengaku sempat merasa grogi menjelang pertandingan, tetapi berkat kontrol yang baik di lapangan, ia mampu menunjukkan performa terbaiknya. Dukungan dari orang tua yang hadir langsung di arena pertandingan juga menjadi motivasi tambahan bagi Icha untuk memberikan penampilan terbaik.

"Aku ingin membuat bangga orang tuaku," ucap gadis berusia 21 tahun itu.

Pelatih senam aerobik DKI Jakarta, Fahmy Fachrezzy, mengungkapkan bahwa meskipun Icha baru memasuki kategori senior, grafik peningkatan performanya terus meningkat. Awalnya, Icha hanya ditargetkan masuk tiga besar, tetapi berkat latihan matang dan fokus selama lomba, ia berhasil melampaui target tersebut.

"Kalau di lomba seperti ini, kuncinya adalah ketenangan. Alhamdulillah, dia bisa fokus pada gerakannya dan akhirnya tampil mulus," kata Fahmy.

Fahmy menambahkan, dengan usia muda dan potensi besar, Icha diproyeksikan untuk berpartisipasi di ajang internasional seperti SEA Games. Menurutnya, Icha memiliki potensi besar yang masih bisa terus dikembangkan, terutama karena usia emas atlet senam dapat bertahan hingga usia 24 atau bahkan 26 tahun.

Dalam perlombaan tersebut, Icha mencatatkan nilai akhir 18.650, unggul atas pesaing-pesaingnya. Nilai tersebut terdiri dari penilaian eksekusi sebesar 7.700 poin, nilai keindahan gerakan 8.050, serta nilai kesulitan 2.900.

Medali perak diraih oleh Della Rosse Ananda Purbowo dari Jawa Timur, dengan nilai total 18.450. Sedangkan medali perunggu jatuh ke tangan Elmalia Virdania Putri dari Yogyakarta, dengan total nilai akhir 17.800.