Bagikan:

 

JAKARTA – Indonesia Basketball League (IBL) 2024 menorehakan banyak catatan bagus. Salah satunya menjadi musim terpanjang sepanjang sejarah kasta tertinggi liga basket nasional tersebut.

IBL tahun ini dimulai sejak 13 Januari sampai dengan 4 Agustus. Rentang waktu selama tujuh bulan tersebut merupakan yang terpajang yang pernah ada di kompetisi bergengsi ini.

Itu terjadi lantaran semua pertandingan baik dari musim reguler maupun babak playoff diselenggarakan dengan sistem kandang dan tandang. Format ini sebelumnya belum pernah dipakai.

Di musim-musim sebelumnya sistem kandang dan tandang hanya berlaku sejak babak playoff saja. Perubahan itu membuat penyelenggaraan IBL tahun berlangsung di sebanyak 11 kota dengan total 203 pertandingan.

Dari jumlah total pertandingan tersebut, ada 56 di antaranya berlangsung ketat serta 29 lainya menorehkan catatan bisa mencapai 100 poin. Jumlah poin menyentuh angka 100 adalah sesuatu yang jarang terjadi di IBL.

Partai final IBL musim ini mempertemukan Pelita Jaya Jakarta melawan Satria Muda Pertamina Jakarta. Pelita Jaya  akhirnya berhasil memenangkan gelar juara di musim yang bersejarah ini.

Itu merupakan gelar kedua di kompetisi ini setelah sebelumnya pernah menjadi juara pada edisi 2017. Setelah itu, mereka tiga kali ke final (2021, 2022, dan 2023), tetapi semuanya gagal mereka menangi.

Pelita Jaya sempat kalah di Game 1 dengan skor 71-84 ketika bersua Satria Muda. Mereka lalu bangkit dan memenangkan dua pertandingan final lainnya di Game 2 dan Game 3.

Secara keseluruhan ini adalah gelar keempat Pelita Jaya di kasta basket ini. Selain dua gelar yang dapat di IBL, mereka juga punya dua koleksi gelar Kobatama pada edisi 1990 dan 1992.