JAKARTA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk menghentikan konflik bersenjata atau gencatan senjata demi Olimpiade Paris 2024 yang akan dibuka pada Jumat, 26 Juli 2024, waktu Paris.
Guterres bertemu dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, dan mengatakan bahwa Olimpiade 2024 merupakan kesempatan untuk mencapai perdamaian.
"Saya ingin menyampaikan dukungan penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa kepada IOC. Kita hidup di dunia yang terpecah-belah, di mana konflik berkembang biak secara dramatis."
"Penderitaan yang mengerikan di Gaza, perang yang tampaknya tak berujung di Ukraina, penderitaan yang mengerikan dari Sudan hingga Republik Demokratik Kongo, dari Sahel hingga Myanmar."
"Pada saat seperti ini penting untuk mengatakan bahwa inisiatif perdamaian pertama yang tercatat dalam sejarah adalah gencatan senjata Olimpiade," kata Guterres seperti dilansir Reuters.
BACA JUGA:
Selama Olimpiade di Yunani kuno, semua konflik berhenti selama berlangsungnya Olimpiade untuk memungkinkan kompetisi tetap berlangsung.
"Pada saat Olimpiade akan dimulai, inilah saatnya untuk mengingatkan dunia tentang pentingnya gencatan senjata Olimpiade dan membuat dunia mengerti bahwa kita harus membungkam senjata," tuturnya.
Olimpiade Paris 2024 akan dibuka pada Jumat, 26 Juli 2024, dan berakhir pada 11 Agustus 2024 dengan partisipasi lebih dari 10.500 atlet yang mewakili 206 negara dan wilayah.
Mereka termasuk tim Palestina, yang meskipun bukan anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa, memiliki Komite Olimpiade Nasional resmi, serta atlet dari Rusia dan Belarus, yang akan bertanding sebagai atlet netral tanpa bendera atau lambang setelah invasi Ukraina pada 2022.
"Jadi, inilah saat di mana saya memohon dengan sungguh-sungguh agar negara-negara bersatu dengan semangat yang sama seperti para atlet yang akan bersatu selama Olimpiade Paris 2024," kata Guterres.