GothamChess Sebut Siapa pun Lawan Dewa Kipas Tak akan Mengubah Perilaku Warganet
GothamChess alias Levy Rozman (Instagram @gothamchess)

Bagikan:

JAKARTA - GothamChess mengungkap, siapa pun lawan Dewa Kipas, tidak  akan mengubah perilaku warganet. Mereka akan berpindah pihak untuk menyerang pihak lainnya.

Beberapa waktu lalu, pecatur Indonesia yang menggunakan nama akun Dewa Kipas mengalahkan pemain catur dunia di Chess.com, dia adalah GothamChess.

Kalahnya pecatur dunia oleh pecatur asal Singkawang, Indonesia ini menjadi bahan perbincangan yang menarik perhatian.

Sayangnya, setelah kekalahan yang menyakitkan itu, akun Dewa Kipas milik Dadang Subur justru diblokir karena terindikasi melakukan berbagai kecurangan.

Lantas, sejumlah warganet pendukung Dewa Kipas menyerang akun media sosial GothamChess hingga menyerang orang tua dan keluarganya.

Saat berbicara di kanal YouTube Deddy Corbuzier, pria bernama asli Levy Rozman mengaku siap melakukan duel ulang dengan Dewa Kipas. Asal, ada webcam saat duel dilakukan.

Pertandingan ulang tidak bisa dilakukan di Chess.com mengingat Dewa Kipas sudah tidak bisa login (diblokir). Untuk itu, keberadaan webcam sangat membantu untuk membuktikan Dewa Kipas tidak melakukan kecurangan.

"Jadi kami harus bermain yang namanya ‘Fair Play Policy’. Jadi Anda menggunakan webcam, lalu kamera kedua di belakang memperhatikan gerak tangan Anda, dan Anda menampilkan tampilan layar Anda. Perlu 3 hal itu. Itu hal yang harus kita lakukan," kata Rozman dikutip VOI, Kamis, 18 Maret.

Sebaliknya, melakukan pertandingan secara langsung juga sulit di masa pandemi seperti sekarang. Namun, jika memang kepiawaian Dewa Kipas harus dibuktikan di atas papan langsung, kata Rozman, Dewa Kipas bisa mencari pemain Indonesia yang lebih hebat dari dirinya. 

Rozman lantas menyebut nama Irene Kharisma Sukandar, Grandmaster catur wanita Indonesia, yang bisa dijadikan lawan Dewa Kipas. Kendati demikian, Rozman menyadari, apapun hasil pertandingan itu tidak akan berakhir dengan baik. 

"Satu hal yang tidak saya inginkan, netizen berpindah pihak siapa yang akan mereka serang," pungkas Rozman.