JAKARTA - Phil Foden tampak frustrasi sepanjang membela Inggris di Euro 2024 dari fase grup hingga babak 16 besar.
Saat diwawancarai media Inggris di Blankenhain, Foden tampak tidak cocok dengan Jude Bellingham, Harry Kane, dan Bukayo Saka.
Namun, dia menampik. Foden menegaskan bahwa dirinya sudah bekerja sama dengan baik, khususnya dengan Bellingham di lini kedua Inggris.
"Tidak, saya tidak setuju dengan itu. Saya merasa kami bekerja sama dengan baik. Begitulah perkembangan permainannya."
"Pada pertandingan terakhir melawan Slovakia (babak 16 besar), kami membangun segalanya dengan sangat baik dalam hal menjaga bola lebih banyak."
"Kami terus menekan pada akhir pertandingan. Saya rasa kami bisa bersatu pada pertandingan berikutnya," tutur Foden.
BACA JUGA:
Penampilan Foden di Manchester City berbeda jauh dengan saat membela Inggris. Saat di The Citizens, dia bahkan meraup gelar Pemain Terbaik Liga Inggris 2023/2024 dan Pemain Terbaik Manchester City 2023/2024.
Foden mengemas 35 penampilan, 19 gol, dan delapan assist sepanjang Liga Inggris musim kemarin. Total, dia sudah membela City dalam 53 laga serta mengemas 27 gol dan 12 assist pada musim 2023/2024 di semua ajang.
Hanya saja, keganasan Foden bak hilang ditelan Bumi saat tampil untuk Three Lions.
"Saya tidak tahu, tapi saya sedikit frustrasi. Saya tidak akan berbohong. Saya ingin mencetak gol, melakukan hal yang lebih baik untuk Inggris."
"Itu belum berhasil, tetapi ini soal menjaga mentalitas yang baik. Saya bukanlah pemain terbaik di Premier League yang datang ke sini dan tidak menunjukkannya."
"Saya merasa di setiap pertandingan saya terus bergerak maju. Mudah-mudahan saya bisa menampilkan performa bagus dan itu selalu menjadi tujuan saya untuk Inggris," kata Foden.
Manajer Gareth Southgate dituduh sebagai biang keladi tidak munculnya kemampuan terbaik Foden. Gelandang 24 tahun tidak dimainkan di posisi favoritnya sehingga kurang maksimal.
Ternyata, hal itu tak terjadi hanya kepada Foden. Namun, sejauh ini cuma pemain Manchester City itu yang tampak jelas tak maksimal.
Dia terjebak di sisi kiri, meskipun dia telah bertukar posisi dengan Bellingham, selama pertandingan dan tidak banyak berpengaruh.
Momen terbaik Foden sepanjang Euro 2024 muncul ketika melawan Denmark di fase grup, termasuk tendangannya yang membentur tiang, serta golnya yang dianulir saat melawan Slovakia di babak 16 besar.
Penampilan terbaik itu timbul lantaran Foden datang dari posisi sentral, sebagaimana posisi favoritnya di Manchester City.
Selain posisi, Southgate juga membuat sistem permainan yang membuat pemain lain sulit 'menemukan' Foden.
"Untuk City, saya telah bergerak lebih ke tengah dan gol-gol telah meningkat. Saya dipengaruhi oleh lebih banyak pertandingan."
"Saya selalu jujur tentang posisi saya dan melihat diri saya bermain di lini tengah. Meskipun saya memulai di sisi kiri untuk Inggris, saya telah beralih ke posisi lain."
"Ini lebih kepada bagaimana kami menguasai bola. Mereka belum dapat menemukan saya karena jalannya permainan."
"Kami tidak mendapatkan banyak serangan di beberapa pertandingan. Kami harus berusaha lebih keras dan saya berharap tidak ada pertandingan yang sama," ujar Foden.
Phil Foden berharap bisa dimainkan di posisi kesukaannya saat Inggris berjumpa Swiss di perempat final Euro 2024 pada Sabtu, 6 Juli 2024.
Dia mengaku dari empat laga yang sudah dijalankan, dirinya sudah ada peningkatan.
"Pertandingan pertama saya di Euro 2024 sangat sepi. Saya merasa bahwa dalam pertandingan setelah itu, saya berkembang dalam turnamen."
“Saya nyaris melakukannya beberapa kali. Saya merasa penampilan saya dari gim pertama meningkat," ujarnya.
Inggris berambisi mencapai semifinal Euro pertamanya sejak 1996. Sebelumnya, Three Lions sudah pernah menyentuh empat besar sebanyak dua kali.
Bahkan, pada edisi 2020, Inggris bisa menapaki kaki di final dan menjadi runner-up usai kalah dari Italia melalui adu penalti 3-2 (1-1).