Bagikan:

JAKATA - Peretas Football Leaks mengancam akan mengguncang sepak bola Inggris dengan mengungkapkan skandal penipuan yang dilakukan Manchester City.

Football Leaks, yang digawangi Rui Pinto, berencana mengirimkan ratusan surat elektronik berisi bukti dari dokumen klub untuk menunjukkan bahwa City telah menipu aturan Financial Fair Play (FFP).

Pinto sebelumnya dalam skandal Football Leaks memperoleh akses ke ribuan email pihak The Citizens dan menyerahkan beberapa ke media pada 2018. Namun, dia tetap memegang sebagian besar dokumen tersebut.

Informasi yang sudah dibocorkan Pinto sebelumnya mencakup laporan dengan perincian kontrak mantan manajer Roberto Mancini serta perjanjian hak gambar yang melibatkan agen Yaya Toure dan email tentang pendapatan sponsor klub.

Pria 35 tahun itu kini sedang bersiap untuk merilis dokumen baru.

Manchester City dijadwalkan melakukan sidang pada akhir tahun ini. Mereka mendapat 115 dakwaan Liga Inggris atas dugaan penyimpangan keuangan.

Namun, sepertinya perjalanan manuju sidang itu akan sulit mengingat ancaman dari Rui Pinto sangat serius.

Diduga beberapa alat bukti yang akan digunakan dalam persidangan nanti adalah hasil Football Leaks.

The Citizens, yang memenangi gelar Liga Inggris keempat berturut-turut, dituduh menyembunyikan pembayaran melalui pihak ketiga dengan menyamarkannya sebagai pendapatan sponsor.

Pinto, dalam program perlindungan saksi sejak tahun 2020, sempat buka suara terkait hal itu.

"Manchester City menunjukkan sejumlah uang yang dibayarkan oleh klub yang tidak disebutkan kepada otoritas sepak bola.

"Dokumen-dokumen ini merupakan bagian dari penyelidikan Liga Inggris terhadap City. Saya sekarang telah menyerahkan lima hard drive kepada otoritas Perancis dan Jerman dengan jutaan dokumen, termasuk lebih banyak lagi tentang City."

"Saya telah menjelaskan apa yang ada di masing-masing hard drive tersebut. Saya yakin mereka akan menemukan relevansi kriminal," kata Pinto kepada OffShore-Alert Marbella Conference dari rumah persembunyiannya.

Sementara itu, kuasa hukum Pinto menyebut bahwa kliennya telah didekati penyidik untuk memberikan bukti-bukti terkait Manchester City.

"Kami telah didekati oleh penyelidik untuk berbagi informasi mengenai Manchester City yang belum dirilis sebelumnya."

"Kami belum merilis informasinya, tetapi kami memiliki banyak sekali dokumen terkait Manchester City yang belum dirilis."

"File-file tersebut akan dipublikasikan suatu saat nanti. Kami tidak dapat mengatakan kapan, tetapi kami akan melakukannya," ujarnya.

Sejauh ini, City masih menyangkal semua tuduhan dan kesalahan apa pun yang dialamatkan kepada mereka.

"Klub menyambut baik peninjauan masalah ini oleh Komisi Independen, untuk secara tidak memihak mempertimbangkan seluruh bukti tak terbantahkan yang ada untuk mendukung posisinya."

"Oleh karena itu, kami berharap masalah ini diselesaikan untuk selamanya," bunyi pernyataan Manchester City.

Pinto muncul sebagai musuh klub-klub besar Eropa. Sebelumnya, aksi pria Portugal itu memaksa UEFA menjatuhkan sanksi larangan tampil selama dua tahun di Eropa yang belum pernah terjadi sebelumnya karena melanggar peraturan FFP kepada City.

Namun, skorsing tersebut berhasil dibatalkan oleh klub. Bahkan, klub asuhan Pep Guardiola itu terbebas dari denda hampir 25 juta pound.

Selain itu, Pinto juga sempat membuka perincian gaji superstar Lionel Messi dan Neymar, serta dugaan penggelapan pajak oleh Cristiano Ronaldo.

Tak berhenti di situ, Pinto juga membagikan dengan informasi tentang kepindahan Gareth Bale senilai 86 juta pound dari Tottenham ke Real Madrid pada 2013.

Pinto kemudian diketahui juga membocorkan rencana pembentukan Liga Super Eropa pada 2018.

Meski mengungkap sejumlah kecurangan di sepak bola, Pinto harus menerima hukuman percobaan enam bulan pada November 2023 setelah mengakui secara ilegal mengakses informasi rahasia Paris Saint-Germain.

Tak hanya itu, dia juga telah menerima berbagai ancaman pembunuhan sejak skandal Football Leaks.

"Saya tahu sekelompok klub sepak bola Eropa sedang menyelidiki saya. Mereka bertemu di London dan sangat khawatir dengan kebocoran baru. Mereka ingin mengumpulkan informasi tentang kehidupan saya," kata Pinto lagi.