Bagikan:

JAKARTA - Iga Swiatek menjadi juara Roland Garros 2024 atau Perancis Open setelah mengalahkan Jasmine Paolini di final tunggal putri, Sabtu, 8 Juni 2024, malam WIB.

Petenis nomor satu dunia itu mendominasi pertandingan dengan kemenangan meyakinkan 6-2 dan 6-1.

Swiatek menjadi petenis wanita pertama yang memenangi tiga gelar tunggal putri berturut-turut di Porte d'Auteuil--lokasi Stade Roland Garros--sejak Justine Henin pada 2007.

"Sejujurnya, saya menyukai tempat ini. Saya menunggu setiap tahun untuk kembali ke sini," kata Swiatek sambil memegang trofi Coupe Suzanne-Lenglen.

"Saya hampir tersingkir dari turnamen pada putaran kedua. Jadi, terima kasih kepada kalian yang mendukung dan menyemangati saya. Saya juga perlu percaya bahwa momen ini mungkin terjadi," tuturnya lagi.

Kemenangan tersebut membawa Swiatek menjadi pemain termuda dalam sejarah yang mengklaim empat gelar tunggal putri Roland-Garros.

Dia bahkan menjadi satu-satunya petenis wanita yang melakukannya sebelum berusia 25 tahun. Iga Swiatek baru menginjak usia 23 tahun pada 31 Mei 2024.

Selain itu, Swiatek juga masuk dalam daftar petenis wanita termuda keenam dalam sejarah yang mengklaim lima gelar tunggal Grand Slam.

Belum berhenti di situ, Iga Swiatek menjadi petenis Polandia pertama yang bisa meraih juara Grand Slam.

Pada tahun 2020, Swiatek memenangi gelar perdananya di Perancis Open. Dia menjadi juara dengan peringkat terendah dalam sejarah era Terbuka (di peringkat ke-54) dan juara termuda sejak Monica Seles sejak 1992.

Empat tahun kemudian, ia melanjutkan kejayaannya sebagai pemain top dunia dan paling tangguh di lapangan tanah liat Paris. Swiatek meraih kemenangan ke-21 berturut-turut di Roland-Garros.

Perjalanan

Iga Swiatek sempat tertinggal 1-2 pada set pembuka. Dia kemudian mengambil alih 10 gim berturut-turut untuk mengakhiri perlawanan Paolini berdurasi satu jam delapan menit itu.

Sebelumnya, Swiatek nyaris tersingkir pada putaran kedua. Dia langsung dihadapkan dengan Naomi Osaka. Beruntung dia bisa bangkit dengan kemenangan 7-6, 1-6, dan 7-5.

Perjalanan Swiatek tidak terbendung setelahnya. Dia menekuk Marie Bouzkova di babak ketiga, Anastasia Potapova di putaran keempat, Marketa Vondrousova di perempat final, dan Coco Gauff di semifinal.

"Meskipun saya hampir tersingkir saat melawan Naomi, saya berhasil bertahan dalam pertandingan itu. Kemudian, saya bermain dengan kepercayaan diri yang besar (setelahnya). Saya hanya bangga pada diri sendiri karena saya tidak berhenti."

"Sejujurnya saya merasa lebih baik dan lebih baik setiap hari. Cuacanya juga semakin panas dan menurut saya itu cocok dengan permainan saya," ujar Swiatek.

Swiatek hanya kehilangan 17 gim dalam lima pertandingan terakhirnya. Statusnya sebagai ratu lapangan tanah liat di generasinya sudah tidak diragukan lagi.

Dalam enam penampilan dalam kariernya di Roland-Garros, Swiatek menutup rekor 2024 dengan catatan 35-2 dalam empat gelar atas namanya.

"Saya telah mencapai lebih dari yang saya harapkan. Saya hanya melakukan segalanya selangkah demi selangkah, sangat menikmati setiap pertandingan dan setiap gelar."

"Tujuan saya adalah menjadi pemain yang lebih baik. Saya merasa menjadi pemain yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Saya bangga dengan itu," ,” kata Swiatek.