Bagikan:

JAKARTA – Pada Senin 6 Mei lalu, Jepang mencatatkan nama Yoshiki Takei sebagai juara dunia baru kelas bantam (53 kg) WBO. Takei menang angka 12 ronde atas juara bertahan asal Australia, Jason Moloney, di Tokyo. Atas pretasi tersebut, Takei yang baru memiliki rekor ring 9-0 (8 KO) mencatatkan diri sebagai juara tinju dunia dari Jepang ke-100!

Negeri Matahari Terbit pertama kali memiliki juara dunia tinju pada 1952. Ketika itu Yoshio Shirai menang angka 15 ronde atas Salvador “Dado” Marino dari Amerika Serikat. Duel mereka digelar di Stadion Bisbol Korakuen, Tokyo pada 19 Mei 1952.

Itulah kali pertama Jepang memiliki juara dunia tinju, berbarengan dengan pembentukan Komisi Tinju Profesional Jepang pada 1952. Komisi tersebut khusus dibentuk untuk membawahi pertarungan Shirai vs Marino, dan terus dilakukan hingga kini. Komisi Tinju Profesional Jepang merupakan komisi tinju paling ketat di dunia dalam hal pengawasan keamanan pertandingan.

Sejak itu Jepang terus melaju, dan berprestasi mencetak juara-juara dunia tinju. Dan saat ini, Jepang adalah penguasa di kelas bantam. Juara kelas bantam di empat badan tinju dunia, semua dikuasai petinju Jepang. Selain Takei di versi WBO, ada Junto Nakatani (WBC), Takuma Inoue (WBA), dan Ryosuke Nishida (IBF).

Saat ini ada 10 petinju Jepang yang menjadi juara dunia. Selain keempat nama juara kelas bantam tersebut di atas, masih ada Naoya Inoue sebagai juara sejati kelas bantam super (55 kg). Lalu ada Ginjiro Shigeoka (kelas jerami 47 kg/IBF), Kenshiro Teraji (terbang junior 49 kg/WBC dan WBA), Seigo Yuri Akui (terbang 50 kg/WBA), Kosei Tanaka (bantam junior 52 kg/WBO), dan Kazuto Ioka (bantam junior 52 kg/WBA).

Prestasi tinju profesional Indonesia yang baru menghasilkan empat juara dunia: Elly Pical, Nico Thomas, Muhammad Rachman, dan Chris John, tentu tak sebanding dengan Negeri Matahari Terbit.