Bagikan:

JAKARTA - AS Roma gagal ke final Liga Europa setelah bermain imbang 2-2 melawan Bayer Leverkusen di semifinal kedua. Meski gagal, pelatih Daniele De Rossi tak segan memuji pemainnya. Hanya, dia mengakui bila Leverkusen memang lebih kuat.

Roma tampil mengejutkan. Saat berlaga pada laga kedua di kandang Leverkusen di Stadion BayArena, Jumat, 10 Mei 2024 dini hari WIB, tim Serie A Italia ini membuat tuan rumah kalang-kabut.

Bahkan Roma sempat unggul dua gol yang semuanya dicetak dari titik penalti yang dituntaskan Leandro Paredes.

Bila menambah satu gol, Giallorossi mampu membalikkan keadaan. Atau bila menang 2-0, maka pertandingan dilanjutkan extra time dan kemudian adu penalti.

Namun skenario itu tak berjalan mulus. Bek Gianluca Mancini melakukan blunder dengan membuat gol bunuh diri. Leverkusen akhirnya terhindar dari kekalahan pertama di musim ini setelah Josip Stanisic mencetak gol pada injury time.

Skor akhir 2-2 dan Leverkusen yang lolos ke final untuk bertemu tim Serie A lainnya, Atalanta. Mereka merebut tiket ke final setelah menyingkirkan Marseille.

Meski tersingkir secara menyakitkan, De Rossi tetap memuji performa pemain asuhannya. Menurut dia mereka bermain luar biasa. Hanya, De Rossi mengakui tim lawan memang lebih kuat.

"Tim menunjukkan penampilan yang heroik. Tetapi harus diakui Leverkusen memang tim yang kuat," kata De Rossi.

"Penampilan kami pada dua laga semifinal ini sesungguhnya sangat bagus. Hanya saja kami tidak memiliki cukup banyak tendangan ke gawang yang kadang kala bisa membuat perbedaan. Meski demikian anak-anak bermain luar biasa," ucap dia.

De Rossi memuji sikap mental pemain karena mereka masih kelelahan usai menghadapi Juventus yang berakhir imbang 1-1 di pertandingan Serie A.

Namun mereka tetap mampu bermain habis-habisan di pertandingan tandang melawan Leverkusen.

"Hanya dua hari sebelumnya kami bermain habis-habisan melawan Juventus. Selanjutnya kami menghadapi pertandingan yang butuh fisik luar biasa dan mental kuat," kata De Rossi.

"Saat Anda harus mengejar ketinggalan 2-0 dan butuh keajaiban saat menghadapi lawan yang belum pernah kalah, tentu menyakitkan saat kami kebobolan seperti itu. Ini sungguh menyakitkan," ujarnya.

Roma sesungguhnya telah berupaya semaksimal mungkin. Namun mereka harus mengakui keunggulan Leverkusen yang menang agregat 4-2.

Kegagalan Roma membatalkan skenario duel sesama tim Italia di final Liga Europa. Leverkusen yang akan menghadapi Atalanta di Stadion Aviva, Dublin, Rabu, 23 Mei 2024 dini hari WIB.