AS Roma Bermain 18 Menit, Pelatih Daniele De Rossi Malah Bingung Siapkan Strategi
Pelatih AS Roma Daniele De Rossi tampak emosi saat merayakan gol Bryan Cristante di laga melawan Udinese. (X/@OfficialASRoma)

Bagikan:

JAKARTA - Pelatih AS Roma Daniele De Rossi mengaku bingung menyiapkan strategi permainan yang hanya berlangsung 18 menit. Dia akhirnya hanya menyuruh pemainnya bermain menyerang di pertandingan lanjutan Serie A Italia melawan Udinese di Stadion Friuli, Jumat, 26 April 2024 dini hari WIB.

Laga Udinese melawan Roma yang digelar pada 14 April 2024 lalu dihentikan dan kemudian diputuskan ditunda di menit 72. Penghentian ini diputuskan wasit saat bek Roma Evan Ndicka kolaps di tengah pertandingan.

Dirinya merasakan sakit di dada dan kemudian terjatuh. Pertandingan langsung dihentikan dan dia menjalani perawatan di tengah lapangan. Ndicka kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Ats insiden itu, kedua tim akhirnya sama-sama menolak melanjutkan pertandingan saat skor sudah 1-1.

Gol Udinese dihasilkan Roberto Pereyra. Sedangkan striker Romelu Lukaku yang mencetak gol bagi Roma. Wasit kemudian menyatakan pertandingan ditunda.

Pertandingan kemudian dilanjutkan untuk menyelesaikan 18 menit terakhir. De Rossi sendiri malah mengaku bingung bagaimana menghadapi laga ini.

"Saya sampai bercanda dengan pemain dan mengatakan, 'Saya sebetulnya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya tak pernah menyiapkan pertandingan yang berlangsung 20 menit.' Saya pun meminta pemain langsung menyerang saja," ujar De Rossi.

"Kami juga perlu melakukan perubahan agar menjadikan tim lebih berimbang. Semua pemain tetap melakukan pemanasan meski ada di antara mereka yang tidak bermain. Saya pun menurunkan Stephan (El-Shaarawy) karena menjadikan tim bermain lebih ofensif," ucapnya.

Pertandingan memang berjalan imbang dan diprediksi tidak tercipta gol sampai akhirnya gelandang Bryan Cristante membobol gawang Udinese di injury time. Dia menuntaskan assist Paulo Dybala di menit 90+5.

Gol itu disambut suka cita kubu Roma. Bahkan De Rossi tak bisa menahan emosi dan meluapkannya bersama pemain saat merayakan gol.

"Saya sesungguhnya berusaha tetap tenang. Tetapi ternyata saya tak bisa tenang. Saya minta maaf melakukannya di laga lawan Udinese, klub yang sesungguhnya sangat bersahabat dan menghormati. Apa yang saya lakukan tak ada kaitan apa pun dengan mereka," kata De Rossi.

De Rossi tetap menaruh respek kepada Udinese. Apalagi tim lawan ditangani koleganya di tim nasional Italia, Fabio Cannavaro. Keduanya membawa Gli Azzurri memenangi Pala Dunia 2006.

"Saya melihat dia tampak penuh suka cita. Kami bertemu di pertandingan musim lalu. Timnya mengalahkan kami. Saya berharap dia sukses dan dia memang pelatih hebat," ucapnya.

Kemenangan Roma atas Udinese sangat berarti. Mereka kian dekat dengan zona Liga Champions setelah mengantungi poin 58.

Kini, Giallorossi hanya terpaut empat poin dengan Bologna yang menempati peringkat empat.

Sebaliknya, Udinese berkutat di papan bawah dan terancam terdegradasi setelah menelan kekalahan tersebut.

Udinese menduduki peringkat 17 dengan poin 28. Atau satu strip di atas Frosinone yang berada di zona degradasi.