Bagikan:

JAKARTA - Manajer Manchester City Pep Guardiola tak terima penyerang andalannya, Erling Haaland, disebut striker Liga 3 atau League Two. Guardiola pun mengritik analisis dari pandit atau pengamat sepak bola Roy Keane.

Guardiola masih belum terbiasa saat tim atau pemain Man City mendapat kritikan dari pandit sepak bola. Dirinya pernah balik mengritik pandit sepak bola seperti Gary Neville dan Jamie Carragher yang dengan gampang memberi ulasan kritik terhadap tim mana pun.

Bahkan Guardiola mempertanyakan trofi yang pernah diraih Neville. Meski meraih sukses besar saat menjadi pemain MU, Neville memang kurang berhasil saat menjadi pelatih/manajer. Namun raihan trofi Neville sebagai pemain justru lebih banyak ketimbang Guardiola sendiri.

Kini, Guardiola ganti menyerang Keane, eks kolega Neville di MU. Gara-garanya, Keane menyebut Haaland tak lebih dari pemain League Two.

Keane mengritik Haaland yang mati kutu dan tak bisa berbuat apa-apa saat menghadapi pertahanan kokoh Arsenal dalam duel Premier League Inggris di Etihad, akhir pekan lalu.

Menurut dia, pergerakan striker yang sudah mengemas 81 gol sejak bermain di Man City dan merengkuh treble di musim lalu itu seperti pemain yang berlaga di League Two atau sama saja dengan Liga 3.

Pertandingan itu sendiri berakhir imbang 0-0 yang membuat Man City tetap menduduki peringkat tiga dengan memiliki 64.

Sedangkan Liverpool merebut posisi puncak klasemen setelah menang 2-1 atas Brighton and Hove Albion. Mereka mengantungi poin 67 dan unggul dua poin atas Arsenal yang turun ke peringkat dua.

Mendapat kritikan tajam dari seorang pandit sepak bola, Guardiola pun melindungi pemainnya. Dia, bahkan, memuji Haaland sebagai striker terbaik di dunia.

Dalam sebuah sindiran balik, eks pelatih Barcelona itu menyatakan, "Saya tidak akan mengkritik rekan-rekan saya ketika saya pensiun."

Ditanya tentang ejekan Keane, Guardiola menjawab, "Saya tidak setuju dengan dia [Keane]. Atau mungkin saja dia memang manajer tim di Liga kedua atau ketiga. Saya tentu tidak berpikir begitu."

Dilanjutkannya, "Erling jelas striker terbaik di dunia. Dia membantu kami memenangkan apa yang kami capai musim lalu."

Guardiola juga tidak berharap untuk bekerja sebagai komentator atau pandit sepak bola saat tidak menangani sebuah tim.

Menurut dia mantan pemain yang kini menjadi pandit sepak bola lebih sering memberi kritik terhadap pemain ketimbang membuat analisis pertandingan.

Guardiola menilai hal itu jelas tidak adil. Apalagi mantan pemain itu sesungguhnya pernah menghadapi situasi sama saat masih aktif bermain di lapangan.

"Saya terkejut karena kritikan itu datang dari mantan pemain. Mereka seperti berperan sebagai wasit saja ketika pensiun. Mereka selalu mengritik wasit," ujarnya.

"Mereka seperti sudah lupa. Padahal mereka pernah menghadapi situasi seperti yang dialami pemain saat ini. Mereka juga sesungguhnya kecewa saat mendapat kritikan dari mantan pemain," kata Guardiola lagi.

Haaland sesungguhnya menunjukkan ketajamannya di Premier League. Musim lalu, dia mengemas 52 gol di berbagai kompetisi dalam debutnya di Liga Premier.

Ketajaman eks striker Borussia Dortmund ini pun tak menurun musim ini dengan mengemas 29 gol. Menurut Guardiola, pemainnya tetap menunjukkan penampilan yang luar biasa meski tak mencetak gol saat melawan Arsenal.

"Kami bermain bagus, bila saya memberi ulasan. Bila kami tak bisa mencetak gol, itu bukan karena Erling. Dia tetap bermain bagus di laga itu," tutur Guardiola yang sebelumnya menangani Bayern Munchen itu.

Man City akan melakoni laga kandang melawan Aston Villa di Stadion Etihad, Kamis, 4 April 224 dini hari WIB.

Bila menang lawan Villa dan Arsenal gagal meraih poin saat menjamu Luton Town, maka Man City bakal naik ke peringkat dua.