Man City vs Arsenal: Declan Rice Berambisi Patahkan Rekor Buruk di Etihad
Gelandang Arsenal Declan Rice berambisi mematahkan rekor buruk saat menghadapi Manchester City di Etihad. (X/@Arsenal)

Bagikan:

JAKARTA - Laga besar yang berbalut dendam membalas kekalahan di Etihad musim lalu. Gelandang Arsenal Declan Rice ingin mematahkan rekor buruk saat melakon laga tandang di Premier League Inggris melawan tuan rumah Manchester City, Minggu, 30 Maret 2024 malam WIB.

Laga besar yang menentukan langkah kedua tim dalam perburuan titel liga. Ini bak ulangan musim lalu saat Man City dan Arsenal bertemu di Etihad.

Saat itu, Man City sukses menghabisi Arsenal 4-1 sekaligus menyalip lawannya dengan merebut takhta klasemen.

Hasilnya, The Cityzens yang menjadi juara sekaligus meraih treble dengan memenangi Piala FA dan Liga Champions.

Tim asuhan Mikel Arteta, kini, datang mengusung dendam sekaligus mencanangkan target mempertahankan posisi puncak.

Persaingan memperebutkan takhta klasemen tidak hanya melibatkan dua tim tersebut, tetapi juga Liverpool yang memiliki poin sama dengan Arsenal. Sedangkan Man City yang menduduki peringkat tiga hanya terpaut satu poin.

Hanya Arsenal menjalankan misi tak gampang saat menyambangi Man City. Mereka memiliki rekor buruk karena selalu kalah selama delapan laga di Etihad.

Namun Rice menyatakan tegas Arsenal harus bisa mematahkan rekor buruk itu demi menghapus bayang-bayang buruk sejak 2015. Ini sekaligus memenuhi ambisi meraih titel liga untuk kali pertama setelah penantian selama 20 tahun.

"Kami harus datang ke Etihad dan ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Bila ingin melewati hambatan di masa lalu yang selama ini melabeli Arsenal, Anda harus memenangkan pertandingan itu," ucap Rice.

"Kami harus menunjukkan kekuatan dan karakter bahwa kami adalah salah satu tim terbaik. Tidak diragukan bila Man City memang tim terbaik saat ini. Tetapi kami punya kepercayaan diri yang kuat dan keyakinan bahwa kami bisa meraih hasil terbaik," katanya.

Musim ini, persaingan di Premier League tercatat paling ketat karena untuk kali pertama dalam satu dekade ada tiga tim yang berpeluang menjadi juara.

Liverpool berpeluang merebut posisi puncak bila mengalahkan Brighton and Hove Albion beberapa jam sebelum big match Man City vs Arsenal.

Kompetisi sendiri menyisakan 10 pertandingan lagi. Tim-tim itu pun menghadapi tekanan dalam perburuan titel liga.

Namun Rice menyatakan bila dirinya justru sudah biasa menghadapi tekanan. Tim juga harus bisa mengubah persepsi demi memenangkan pertandingan.

"Saya justru senang dengan adanya tekanan sebelum pertandingan. Bila kami tidak menang kami akan kehilangan posisi di papan atas. Anda selalu merasakan tekanan. Tetapi Anda harus punya pikiran saat datang ke sana [Etihad], kami harus melakukan segala upaya untuk menang," ucap dia lagi.

Hanya, kedua tim sama-sama tidak bisa menurunkan semua pemain terbaik. Arsenal berharap Bukayo Saka sudah fit dari cedera otot yang membuat dia gagal memperkuat timnas Inggris di laga uji coba.

Begitu pula bek Gabriel yang terpaksa dicoret dari skuat Brasil. Sedangkan kompatriotnya, Gabriel Martinelli masih menjalani pemulihan. Peluang tampil di laga itu tampaknya tipis.

Man City mengalami krisis sektor belakang. Ini yang merepotkan manajer Pep Guardiola karena Man City masih kehilangan kiper Ederson yang belum pulih dari cedera otot.

Sedangkan duo bek Inggris, John Stones dan Kyle Walker mengalami cedera di pertandingan uji coba. Bek lainnya, Manuel Akanji juga diragukan tampil karena masih cedera.

Sebaliknya, gelandang Kevin De Bruyne dan Jack Grealish sudah kembali berlatih. Hanya, peluang mereka juga tampil di big match itu masih diragukan.