Roy Keane dan Gary Neville Dukung Gareth Southgate Jadi Manajer MU
Manajer timnas Inggris Gareth Southgate. (X/@England)

Bagikan:

JAKARTA - Manajer tim nasional Inggris Gareth Southgate mendapat dukungan untuk menangani Manchester United menggantikan Erik ten Hag. Dukungan diberikan mantan kapten MU Roy Keane dan Gary Neville.

Belum ada pernyataan resmi klub bakal memberhentikan Ten Hag. Namun Sir Jim Ratcliffe yang memiliki saham minoritas klub sudah merencanakan tidak melanjutkan kerjasama dengan eks pelatih Ajax Amsterdam.

Bahkan bila Ten Hag memberi Piala FA dan membawa MU lolos ke Liga Champions tak membuat dirinya dipertahankan. Ratcliffe yang berperan melakukan pembenahan tim sudah membuat daftar kandidat pengganti Ten Hag.

Menariknya, Southgate yang muncul belakangan justru lebih banyak mendapat dukungan ketimbang Thomas Tuchel atau Roberto Di Zerbi.

Kedekatan Southgate dengan Dan Ashworth, calon direktur olahraga MU, turut berperan dalam memuluskan rencana itu. Keduanya pernah bekerja bersama di Football Association (FA) atau Federasi Sepak Bola Inggris.

Hanya saat ini, Southgate masih terikat kontrak menangani Inggris sampai Desember 2024. Mantan pemain dan manajer Middlesbrough ini akan membawa The Three Lions berlaga di Euro 2024. Ini memang menyulitkan MU untuk memboyongnya.

"Saya melihat itu bisa saja terjadi (Southgate menjadi manajer berikutnya di MU)," kata Keane dalam sebuah podcast.

"Tetapi jelas saat ini dia menangani Inggris di Piala Eropa. Dia juga diyakini bisa membawa Inggris menjadi juara. Tetapi bila Inggri gagal, Anda bis memburu untuk mendapatkan dia," ujar dia lagi.

Keane pun tak heran bila kedekatan dengan Ashworth bisa memuluskan langkah MU untuk menggaet Southgate. "Dia memang punya kedekatan dengan Dan Ashworth karena mereka pernah bekerja bersama. Saya tidak terkejut dengan hal itu," tutur Keane yang membela MU selama 12 tahun. Dia bergabung dari Nottingham Forest pada 1993 dan meninggalkan MU pada 2005.

Keane membawa MU memenangi Premier League Inggris sebanyak tujuh kali dan Liga Champions satu kali. Dia juga memenangi Piala FA (empat kali), Community Shield (empat kali) dan sekali Piala Interkontinental (sekarang Piala Dunia Antarklub).

Sementara, Neville yang pernah menjadi pilar pertahanan MU selama 19 tahun mengungkapkan dirinya selama ini tak pernah berpikir atau membayangkan Southgate bakal menangani The Red Devils. Namun Southgate kini dinilai pantas melatih MU.

"Secara psikologis, saya memang tak pernah membayangkan Gareth Southgate menjadi manajer Manchester United. Tetap kini saya melihat itu bisa terjadi. Apalagi dengan kedatangan Dan Ashworth," kata Neville.

"Saya juga berpikir apa yang membuat Erik ten Hag bertahan sebagai manajer Manchester United? Bila menjadi juara meraih Piala FA apakah itu cukup atau menduduki peringkat empat atau lima agar bisa ke Liga Champions," kata Neville lagi.

Hanya, Neville yang membawa MU delapan kali memenangi Premier League dan dua kali juara Liga Champions menilai tak mudah mendatangkan Southgate ke Old Trafford. Pasalnya Inggris sudah harus mempersiapkan diri menjalani kualifikasi Piala Dunia usai Euro 2024.

"Ini tidak mudah. Inggris akan melakoni kualifikasi usai Piala Eropa. Ini berarti mereka [timnas Inggris] sudah harus punya manajer baru. Di sisi lain, Gareth harus segera memutuskan masa depannya sehingga bisa mempersiapkan klub menghadapi musim baru," ucapnya.

Neville yang memiliki caps 85 ini lebih lanjut mengatakan bila Southgate tak lagi menangani timnas, FA harus secepatnya mendapatkan manajer anyar.

Persoalannya sampai saat ini belum ada kabar calon pengganti Southgate. Pasalnya FA juga masih melihat bagaimana pencapaian Inggris di Euro 2024.

"Lupakan Manchester United karena Inggris sudah pasti harus menunjuk manajer baru. Bahkan mereka [FA] seharusnya sudah memiliki calon manajer sebelum dimulainya turnamen [Euro 2024]. Itu bila Gareth memang akan meninggalkan timnas usai turnamen," kata Neville.

Neville sepenuhnya mendukung Southgate kembali menangani klub. Namun bukan pekerjaan gampang bagi MU untuk menggaet manajer berusia 53 ini.