Satoru Mochizuki Segera Scouting Pemain untuk Timnas Putri Indonesia
Satoru Mochizuki saat perkenalan menjadi pelatih Timnas Putri Indonesia (VOI/Ulfa Gusti).

Bagikan:

JAKARTA - Pelatih asal Jepang, Satoru Mochizuki, resmi ditunjuk PSSI menjadi pelatih Timnas Putri Indonesia. Kesempatan itu juga menjadi kebanggan tersendiri bagi Satoru.

Pada konferensi pers yang digelar di Jakarta Pusat, Selasa, 20 Februari 2024, Satoru mengaku bangga mendapat kesempatan ini. Pria 59 tahun itu juga menyebut kepercayaan ini menjadi tantangan baru baginya.

"Saya bangga bisa menjadi pelatih Timnas Putri Indonesia. Ini akan jadi tantangan besar bagi saya. Saya akan coba meningkatkan level Timnas Putri Indonesia," ujar Satoru Mochizuki.

Satoru lebih lanjut tak memungkiri bahwa masih banyak hal yang belum ia ketahui. Meski demikian, dia mengatakan bakal terus belajar demi menggali potensi di Tanah Air.

Rencanannya, dia bakal terjun langsung ke lapangan demi melihat situasi. Salah satunya menjalankan program awal, yaitu melakukan talent scouting.

"Dalam waktu dekat saya akan scouting pemain potensial. Setelah itu, kami akan pemusatan latihan untuk melihat kekuatan dari para pemain," tutur Satoru.

Selain itu, Satoru juga menjelaskan bahwa ia dan PSSI telah sepakat untuk membangun Timnas Putri Indonesia dengan proyeksi jangka panjang.

Nantinya, dia akan terlibat dalam pengembangan sepak bola usia muda, meningkatkan kepelatihan, hingga kompetisi di akar rumput.

"Saya selalu berpikir tentang visi jangka panjang. Untuk membuat Timnas Putri Indonesia yang baik, saya menyusun visi jangka panjang, bukan cuma soal tim."

"Selain itu, juga ada pengembangan akar rumput, kepelatihan, kompetisi di akar rumput, dan lainnya karena semua itu akan berujung kepada keberhasilan Timnas Putri Indonesia," ujarnya.

Satoru Mochizuki ditunjuk menjadi pelatih Timnas Putri Indonesia karena latar belakangnya yang mentereng.

Sempat menangani Timnas Putri Jepang, ia berhasil membawa gelar peringkat keempat Olimpiade Beijing (2008), juara Piala Dunia Putri FIFA (2011), dan runner-up Olimpiade London (2022).