Bagikan:

JAKARTA - Olahraga tak hanya untuk mereka yang sudah dewasa. Tingkat usia dini yang menjadi awal mula pembinaan ternyata sudah dimulai dari usia bawah lima tahun (balita).

Hanya saja, tak sembarang olahraga yang bisa dimainkan para balita mengingat faktor keamanan, keselamatan, serta pengaruh kondisi fisik dan motorik anak menjadi hal penting.

Belakangan, olahraga pushbike mengemuka. Olahraga dengan sepeda ini cocok buat balita. Pubshbike menekankan pentingnya olahraga yang sesuai perkembangan massa otot dan motorik balita.

Bahkan, pushbike sudah populer di dunia. Sudah ada beragam turnamen yang dihelat.

Pushbike di Indonesia juga mulai ramai. Tahun lalu, banyak kompetisi pushbike digelar dengan beberapa kategori kelompok usia balita.

Kian ramainya pushbike yang juga menjadi ajang pembinaan olahraga sepeda sejak dini itu membuat akademi mulai menjamur, salah satunya The Snap Academic.

Akademi pushbike yang berlokasi di Plaza Cibubur, Jawa Barat, itu resmi dibuka pada Jumat, 12 Januari 2024. Menariknya, The Snap Academic mengajarkan materi pushbike yang tepat bersama pelatih terbaik di bidangnya.

"The Snap Academic ini hadir agar anak-anak bisa mengasah kemampuan mereka bermain pushbike dengan benar," ujar Syafitri Indah S, owner The Snap Academic.

"Jadi, mereka bukan hanya dipaksa untuk bisa menjadi pemenang. Namun, lebih ke mengasah kemampuan bersepeda sejak dini," katanya lagi.

Indah juga punya alasan khusus mengapa mendirikan The Snap Academic. Sang putra, Naresh Adhitama Pradipta, merupakan juara dalam beberapa perlombaan. Tak hanya nasional, prestasi Naresh sudah mencapai internasional.

Teranyar, Naresh menjuarai M8 Pushbike Championship 2023 di Malaysia melawan berbagai peserta dari negara-negara Asia.

"Alasan lain saya membangun The Snap Academic ini juga karena Naresh. Jadi, saya ingin memberi wadah juga untuk anak-anak lainnya agar bisa berprestasi dan berkembang bersama," ujar Syafitri.

Olahraga pushbike akan mencetak bibit-biit atlet sepeda potensial. Meski demikian, perlu latihan yang sesuai agar tidak merusak perkembangan para balita ini.

Jadi, nantinya ketika anak-anak pushbike ini melewati masa balita, mereka punya potensi untuk melanjutkan ke olahraga sepeda lainnya.

Faktor-faktor itu yang dikedepankan The Snap Academic. Pada intinya, akademi ini tak mau hanya mencetak pemenang, tapi ingin pushbike ini menjadi dasar dari anak-anak untuk ke jenjang selanjutnya.

"Intinya anak-anak ini 'kan dalam masa bermain. Kita tidak bisa memaksa mereka sejak awal bahwa ini untuk berkompetisi dan jadi juara. Tidak bisa begitu."

"Biarkan mereka senang dulu dengan pushbike ini. Latihan-latihannya pun disesuaikan agar tidak merusak otot dan perkembangan motorik para balita," kata Teguh, salah seorang pelatih The Snap Academic.

"Pada dasarnya, pushbike ini melatih motorik kasar dan otot sang anak secara sesuai porsi. Kalau berlebihan dalam latihan, bebannya berat misalnya, perkembangan mereka akan terganggu."

"Jika mereka lantas melanjutkan ke olahraga sepeda lainnya, usia emas mereka akan pendek. Kami tidak mau seperti itu."

"Jadi, sekarang pushbike itu untuk melatih keseimbangan dan agility mereka sejak dini," kata Teguh.

"Bila dilatih dengan benar dan sesuai porsinya, maka ke depan anak-anak ini sudah punya modal untuk melanjutkan ke berbagai cabang sepeda lainnya, seperti BMX," tuturnya lagi.