JAKARTA – Tidak disangkal bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga yang punya agenda paling padat dari tahun ke tahun. Tidak terkecuali tahun ini setelah dunia benar-benar bebas dari pandemi COVID-19.
Selain padat, bulu tangkis juga menjadi salah satu olahraga paling digemari di Indonesia. Hanya saja, antusiasme penonton tak dibarengi prestasi mengilap.
Sepanjang tahun ini total ada 39 turnamen yang masuk dalam rangkaian agenda BWF World Tour 2023, mulai dari level Super 100, 300, 500, 750, 1000, dan terakhir BWF Tour Finals.
Ajang BWF World Tour Finals yang rampung pada Minggu, 17 Desember 2023, resmi menutup semua rangkaian turnamen itu. Sayang, di ajang penutup musim itu, enam wakil Indonesia yang tampil tidak satu pun sukses membawa pulang gelar.
Walaupun tanpa medali di BWF World Tour Finals, Indonesia masih bisa semringah menyelesaikan kalender tahun ini. Hasilnya, ada sebanyak 20 gelar berhasil dibawa pulang dari total 195 gelar yang diperebutkan.
Jumlah itu sebenarnya berada jauh di bawah China, yang menjadi juara umum dengan 51 gelar juara. Jepang dan Korea Selatan juga masih jauh lebih baik dari Indonesia karena masing-masing mendapat 27 dan 25 gelar juara.
BACA JUGA:
BWF World Tour 2023
Dari jumlah gelar tersebut, Jonatan Christie muncul sebagai wakil yang paling sukses sepanjang tahun ini. Peraih medali emas Asian Games 2018 itu sukses mengoleksi tiga gelar sepanjang tahun ini.
Gelar pertama Jonatan terjadi pada awal tahun ini ketika ia keluar sebagai juara di Indonesia Masters. Ia merengkuh gelarnya di ajang Super 500 tersebut setelah menghentikan kompatriotnya, Chico Aura Dwi Wardoyo.
Itu adalah gelar spesial buat pebulu tangkis berusia 26 tahun ini. Pasalnya, sepanjang kariernya, ini adalah gelar berlevel Super 500 pertama yang berhasil ia menangi.
Jonatan lalu memenangi gelar Super 500 kedua dalam kariernya di Hong Kong Open pada September 2023. Gelar ini didapat setelah dia menumbangkan wakil Jepang, Kenta Nishimoto, di laga pamungkas.
Prestasi atlet yang akrab disapa Jojo itu pun kemudian berlanjut di Perancis Open bulan berikutnya. Jonatan kembali naik podium tertinggi untuk mengukir prestasi pertamanya di level Super 750 BWF.
Berada di urutan kedua adalah Gregoria Mariska Tunjung, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto. Ketiga wakil ini masing-masing meraih dua gelar.
Dua gelar yang didapat Gregoria ialah dari Kumamoto Japan Masters dan Madrid Spain Masters. Gelar dari Jepang membuat Gregoria pun menjadi tunggal putri pertama Indonesia yang juara di level Super Series/World Tour level Super 500 atau lebih.
Sementara itu, Fajar/Rian mendapat dua gelar besar dari Malaysia Open (Super 1000) dan All England (Super 1000). Lalu, pasangan Leo/Daniel mengunci gelar di Indonesia Masters (Super 500) dan Thailand Masters (Super 300).
Adapun Lanny/Ribka berjaya di dalam negeri sendiri. Pasangan ganda putri ini naik podium tertinggi di Indonesia Masters Super 100 I (Super 100) dan Indonesia Masters Super 100 II (Super 100).
Berikutnya sembilan gelar lainnya berasal dari Anthony Sinisuka Ginting yang juara Singapore Open (Super 750), Chico Aura Dwi Wardoyo jawara Taipei Open (Super 300), Yohanes Saut Marcellyno memenangi Guwahati Masters 2023 (super 100), dan Ester Nurumi Tri Wardoyo menjuarai Indonesia Masters Super 100 I (Super 100).
Kemudian, Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani memenangi Indonesia Masters Super 100 I (Super 100), Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti merengkuh gelar Hong Kong Open (Super 500), Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose menjuarai Odisha Masters (Super 100), Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja menjadi jawara Syed Modi India International (Super 300), serta Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Pranata menjadi pemenang Indonesia Masters Super 100 II (Super 100).
Daftar Turnamen BWF World Tour Sepanjang Tahun 2023
Januari
Malaysia Open (Super 1000)
India Open (Super 750)
Indonesia Masters (Super 500)
Thailand Masters (Super 300)
Maret
Jerman Open (Super 300)
All England (Super 1000)
Ruichang China Masters (Super 100)
Swiss Open (Super 300)
Madrid Spain Masters (Super 300)
April
Orleans Masters (Super 300)
Mei
Malaysia Masters (Super 500)
Thailand Open (Super 500)
Juni
Singapura Open (Super 750)
Indonesia Open (Super 1000)
Taipei Open (Super 300)
Juli
Kanada Open (Super 500)
US Open (Super 300)
Korea Open (Super 500)
Jepang Open (Super 750)
Agustus
Australian Open (Super 500)
September
China Open (Super 1000)
BNI Indonesian Masters I (Super 100)
Hong Kong Open (Super 500)
Vietnam Open (Super 100)
Kaohsiung Masters (Super 100)
Oktober
Arctic Open (Super 500)
Denmark Open (Super 750)
Abu Dhabi Masters (Super 100)
Perancis Open (Super 750)
BNI Indonesian Masters II (Super 100)
Hylo Open (Super 300)
Masters Malaysia (Super 100)
November
Korea Masters (Super 300)
Jepang Masters (Super 500)
China Masters (Super 750)
Syed Modi India (Super 300)
Desember
Guwahati Masters (Super 100)
Odisha Masters (Super 100)
BWF World Tour Finals
Asian Games 2022 dan Piala Sudirman
Sayangnya, sepanjang tahun ini bulu tangkis tidak membuat catatan manis di multicabang Asian Games 2022 dan turnamen bergengsi Piala Sudirman.
Di dua acara penting tersebut, wakil-wakil Indonesia gagal membawa pulang medali dan gelar. Pertama dari Asian Games adalah titik terendah bulu tangkis untuk pertama kalinya tidak memberikan medali sejak tradisi dimulai dari edisi 1962 di Jakarta.
Bulu tangkis mengawali perjalanan di ajang itu dengan kegagalan pada nomor beregu putra dan putri. Kegagalan tersebut otomatis membuat nomor itu mengulangi nasib mereka di Asian Games 2014 Incheon.
Nasib sial yang sama kemudian terjadi di nomor perorangan. Kegagalan Gregoria Mariska Tunjung di babak perempat final melawan wakil Jepang Aya Ohori menjadi sejarah kelam buat bulu tangkis Indonesia.
Ini pertama kalinya sejak tradisi medali yang dimulai 61 tahun silam, bulu tangkis gagal mengantongi satu keping medali pun untuk kontingen Indonesia di pesta olahraga terbesar di Asia tersebut. Sebanyak 12 wakil yang dikirim untuk beregu dan perorangan pulang dengan tangan hampa.
Pada ajang Asian Games, tradisi medali sudah mulai ditorehkan oleh Tan Joe Hok dan kawan-kawan sejak 1962. Setelah itu, cabang olahraga ini selalu menyumbang medali di setiap edisi hingga terakhir dua medali emas, dua perak, dan empat perunggu, di edisi Jakarta-Palembang 2018.
Kegagalan di Asian Games Hangzhou 2022 pada akhirnya ikut berdampak ke target kontingen. Kontingen yang awalnya menargetkan bisa mendapat delapan sampai 12 medali emas, ujung-ujung harus pulang hanya dengan tujuh medali emas.
Sebelum menelan pil pahit di Asian Games, tim bulu tangkis Indonesia sudah terlebih dahulu merasakan kepedihan di Piala Sudirman pada Mei 2023. Pada ajang tersebut, Indonesia lagi-lagi gagal membawa pulang trofi impian.
Perjalanan Pasukan Garuda di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Beregu Campuran itu berhenti setelah kalah 0-3 melawan China di perempat final. Ini kedua kali beruntun impian Merah-Putih berhenti di babak delapan besar
Kegagalan tahun ini otomatis memperpanjang penantian Indonesia mendapat gelar di ajang itu. Satu-satunya gelar yang pernah diangkat Indonesia di Piala Sudirman adalah pada 1989 atau 34 tahun lalu pada edisi perdana di Jakarta.
Indonesia Masters 2023
Ajang berlevel Super 500 BWF ini selalu menjadi daya tarik buat pencinta bulu tangkis setiap awal tahun. Pada edisi tahun ini, Indonesia sukses membawa pulang dua gelar dari ajang yang berlangsung di Istora Senayan tersebut.
Dua gelar tersebut masing-masing didapat oleh tunggal putra Jonatan Christie dan pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Jonatan juara setelah mengalahkan kompatriotnya, Chico Aura Dwi Wardoyo, sementara Leo/Daniel memupus mimpi He Ji Ting/Zhou Hao Dong.
Sementara itu, tiga sektor lain dikuasai oleh Korea Selatan di tunggal putri serta China di ganda putri dan campuran. Nomor tunggal putri gelar dimenangi oleh An Se Young. Liu Sheng Shu/Zhang Shu Xian menjadi jawara di nomor ganda putri. Terkahir, ganda campuran menjadi milik Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping.
Indonesia Open 2023
Meskipun mengawali tahun dengan manis, wakil-wakil Indonesia tidak bisa berbicara banyak pada ajang di kandang sendiri, yakni Indonesia Open. Ini adalah turnamen dengan level Super 1000 BWF. Jauh lebih bergengsi dibandingkan dengan Indonesia Masters.
Pada ajang ini, wakil-wakil Merah-Putih hanya kembali menjadi penonton. Harapan sempat hidup dengan masuknya Anthony Sinisuka Ginting sebagai satu-satunya wakil Indonesia di babak final. Sayangnya, ia harus puas menjadi runner-up setelah ditekuk wakil Denmark, Viktor Axelsen.
Selanjutnya di empat sektor lainnya gelar tunggal putri didapat wakil China, Chen Yu Fei. Pebulu tangkis berusia 25 tahun itu tersebut keluar menjadi juara setelah mengalahkan wakil Spanyol, Carolina Marin.
Kemudian, di ganda putra, pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty berjaya. Mereka keluar sebagai juara setelah menghentikan wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Berlanjut ke ganda putri, podium tertinggi ditempati oleh unggulan kelima asal Korea Selatan, Baek Ha Na/Lee So. Pasangan itu mengubur mimpi wakil Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Terakhir, ganda campuran menjadi milik pasangan China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Zheng/Huang mengangkat gelar usai menumbangkan wakil Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.