Toni Kroos Isyaratkan Pensiun, Real Madrid Pusing
Toni Kroos masih menjadi pemain penting di Real Madrid (Instagram/@toni.kr8s).

Bagikan:

JAKARTA - Real Madrid sejatinya ingin memperbarui kontrak Toni Kroos. Namun, ada wacana berembus gelandang Jerman itu ingin gantung sepatu.

Ide manajemen Madrid (memperpanjang kontrak) berbenturan dengan ide sang Kroos. Kondisi itu jelas membuat Los Blancos pusing.

Gelandang 33 tahun itu punya pemikiran ingin pensiun saat Madrid ada di level teratas, misalnya juara La Liga.

Nah, kemungkinan itu terbuka lebar mengingat Los Blancos kini memang tengah memimpin klasemen. Pesaing terdekat mereka ialah Girona yang sama-sama memiliki 45 poin.

Masalahnya, Kroos enggan bicara soal perpanjangan kontrak saat ini. Dia berencana mengambil keputusan menjelang musim berakhir.

Sebagaimana musim lalu, Kroos memang selalu punya rencana untuk memutuskan memperpanjang kontrak atau tidak pada bulan Maret-April.

Pada usia senja saat ini, Kroos memang kerap berpikir gantung sepatu. Namun, ia tak mau pensiun dalam keadaan sembarangan.

Kroos punya pemikiran meninggalkan sepak bola saat menjadi pemain penting yang membawa tim ke level top.

"Ada satu atau dua contoh negatif, yaitu tidak bisa meninggalkan sepak bola ketika Anda bukan lagi pemain yang ada dalam pikiran orang-orang."

"Saya tidak ingin hal itu terjadi kepada saya," kata pemain asal Jerman itu sesaat setelah menandatangani kontrak terakhirnya, perpanjangan hingga tahun 2024, di Marca.

Keinginannya untuk pensiun tak lepas dari kemunculan pemain-pemain baru yang menggeser posisinya sebagai starter Madrid.

Pada awal musim ini, Kroos sempat menjadi pemain pengganti dalam tiga dari empat laga awal. Hal itu membuat dia berpikir lebih jauh bahwa tanda-tanda akhir kariernya sudah tiba.

Namun, Kroos ternyata masih sanggup bersaing dengan penggawa-penggawa anyar Madrid yang lebih muda. Bahkan, dia bisa menancapkan namanya sebagai starter tak tersentuh.

Kroos mengambil alih pimpinan lini tengah Los Blancos yang dibantu Aurelien Tchouameni dan Eduardo Camavinga.

Kemampuannya masih dibutuhkan Madrid. Dia telah memainkan 23 dari 24 laga tim di semua ajang.

Toni Kroos menjadi pencetak assist utama Madrid dengan enam assist. Catatan itu serupa dengan milik Rodrygo.

Hanya saja, peringatan bahwa dirinya mulai bisa tergeser dari starter, yang menjadi tanda senja karier, plus masih apiknya penampilan musim ini semakin menguatkan Kroos untuk pensiun.

Sesuai filosofi sepak bolanya, gantung sepatu dengan cara paling berkesan.

"Oleh karena itu, ini adalah waktu yang tepat untuk pergi," ujar Kroos meyakinkan banyak orang bahwa dia akan meninggalkan Santiago Bernabeu.

Performa Kroos yang masih meyakinkan membuat Madrid tak ragu menawarkan perpanjangan kontrak, paling tidak satu musim lagi.

Keyakinan Los Blancos tak lepas dari komentar Kroos yang masih haus gelar.

"Saya merasa musim ini telah berjalan sebaik sembilan musim terakhir di Madrid. Mengapa musim berikutnya tidak berjalan dengan baik? Saya masih menikmati sepak bola dan saya haus akan gelar," ungkapnya.

Namun, pernyataan Kroos punya banyak arti. Ada yang berpendapat gelar yang dimaksud sang gelandang ialah Timnas Jerman.

Soalnya, perbincangan ramai di media-media Jerman bahwa Kroos akan kembali membela Der Panzer di Euro 2024 sebagai turnamen penutup manis sebelum pensiun.

Bukan tidak mungkin, Kroos berpisah dengan Real Madrid pada akhir musim ini lalu tampil di Euro 2024 untuk menutup karier sepak bolanya.