Finis Peringkat Dua, AS Roma Lolos ke 16 Besar Liga Europa
Pemain muda AS Roma Niccoli Pisilli merayakan gol yang dicetaknya di laga melawan Sheriff Tiraspol di Liga Europa. (X/@OficialASRoma)

Bagikan:

JAKARTA - Liverpoo mengakhiri babak penyisihan Grup G Liga Europa dengan finis di peringkat dua setelah menang 3-0 atas Sheriff Tiraspol di Stadion Olimpico, Jumat, 15 Desember dini hari WIB. Roma pun lolos ke 16 besar, namun mereka harus melakoni play-offs.

Roma bersaing ketat dengan Slavia Prague memperebutkan tiket otomatis ke 16 besar dengan menjadi juara grup. Saat Roma berjibaku melawan Sheriff, mereka berharap Slavia Prague menelan kekalahan dari Servette.

Hanya harapan klub Serie A Italia ini tak kesampaian. Roma memang memenuhi target menang atas rivalnya. Namun Slavia Prague juga berhasil meraih tiga poin setelah menghajar Servette 4-0.

Kemenangan tersebut mengantarkan Slavia Prague menjadi juara Grup G. Klub dari Rep. Ceko ini yang memastikan lolos dengan mengantungi tiket otomatis ke babak gugur Liga Europa setelah mendapatkan poin 15.

Mereka unggul dua poin dari Roma yang harus puas menduduki peringkat dua. Roma pun melakoni play-offs menghadapi tim yang menempati peringkat tiga di Liga Champions.

Lalu siapa yang berpotensi menjadi lawan Roma? Sejumlah tim yang diprediksi menjadi lawan Roma di antaranya Galatasaray, Lens, SC Braga, Benfica, Feyenoord, Young Boys dan Shakhtar Donetsk. Sebaliknya, Roma tidak akan bertemu AC Milan yang merupakan sesama tim Serie A Italia.

Dalam pertandingan home melawan Sheriff, Roma sepenuhnya menguasai permainan. Striker Romelu Lukaku menjadi motor serangan tim yang memang memburu kemenangan terakhir.

Pertandingan baru berjalan 11 menit, Lukaku sukses membobol gaawang tim tamu. Mantan penyerang Manchester United ini berada di posisi dan waktu yang tepat saat menyambut bola silang dari Nicola Zalewski.

Unggul 1-0, Roma kian agresif menekan pertahanan lawan. Upaya mereka tak sia-sia. Pasalnya di menit 32, Roma berhasil menambah gol melalui Andrea Belotti.

Gol berawal dari sepakan Zalewski yang berhasil diblok kiper Maxym Koval sehingga bola menjadi liar. Belloti langsung menyambut bola rebound dengan sundulan yang gagal diselamatkan Koval. Skor 2-0 untu Roma bertahan sampai babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Roma masih mengendalikan permainan. Hanya serangan mereka berkali-kali kandas di barisan pertahanan klub Moldova ini.

Pelatih Jose Mourinho pun memberi kesempatan kepada pemain muda seperti Mattia Mannini untuk mendapatkan jam terbang pertandingan.

Mannini yang baru berusia 17 lahir sehari sebelum Italia memenangi Piala Dunia 2006. Dirinya masuk menggantikan Zalewski di menit 86.

Sebelumnya, pemain muda lainnya Niccolo Pisilli tampil menggantikan Belotti. Keputusan Mourinho memainkan dia ternyata tak sia-sia.

Pisilli menjawab kepercayaan platih asal Portugal ini dengan mencetak gol yang memantapkan kemenangan Roma.

Pemain berusia 19 ini membobol gawang Sheriff setelah menyambut assist Lukaku di injury time. Skor berubah menjadi 3-0 untuk Roma dan bertahan sampai akhir laga.