Bagikan:

JAKARTA - Perjalanan Perancis U-17 hingga semifinal Piala Dunia U-17 2023 terbilang mengesankan.

Mereka menjadi satu-satunya kontestan yang masih menjaga clean-sheet. Tidak ada satu gol pun yang mampir ke gawang Paul Argne, kiper Les Bleus.

Tiga lawan di fase grup, yaitu Amerika Serikat U-17, Korea Selatan U-17, dan Burkina Faso U-17 tak ada yang bisa membobol gawang Les Bleus.

Pada babak gugur pun demikian. Perjumpaan dengan Senegal U-17 di 16 besar berakhir 0-0 sebelum akhirnya Perancis U-17 menang lewat adu penalti.

Berlanjut ke perempat final, Uzbekistan U-17 juga gagal menggetarkan jala gawang pasukan Jean-Luc Vannuchi.

Langkah berikutnya tentu Perancis U-17 ingin meneruskan rekor tersebut saat berjumpa Mali U-17 di semifinal.

Soliditas di pertahanan ditambah kemampuan apik Paul Argney di bawah mistar gawang menjadi kunci rekor clean-sheet.

"Jumlah waktu yang kami dapat untuk bertahan di sana sangatlah penting. Kami tahu bahwa kami dapat bertahan melawan tim lain. Kami masih belum kebobolan satu gol pun dan itu krusial," kata salah satu pemain Les Bleus, Mathis Lambourde.

Racikan Jean-Luc Vannuchi di garis pertahanan terbilang sukses. Dia sudah menemukan empat palang pintu yang bisa meredam serangan lawan dengan baik sebelum bertemu Argney.

Yuann Titi, Bastien Meupiyou, Aymen Sadi, dan kapten Joachim Kayi Sanda menjadi andalan Vannuchi. Empat pemain bertahan itu kerap mengisi starting line-up Perancis U-17.

Hanya dua laga yang mana Vannuchi tidak memasang empat sekawannya di jantung pertahanan, yaitu ketika Melawan Korea Selatan U-17 di fase grup dan Uzbekistan U-17 di perempat final.

Sesekali rotasi dilakukan, tapi Les Bleus tetap solid. Tampaknya, sang kapten Kayi Sanda yang menjadi kunci.

Dia tak pernah sekali pun meninggalkan starting line-up. Sedangkan di pos lain, Vannuchi masih bisa merotasi dengan kehadiran Nhoa Sangui, Yoram Zague, atau Arthur Tchaptchet.

Kesolidan empat bek ini yang membuat Paul Argney nyaman. Dia bahkan kian percaya diri menjaga gawang Perancis U-17.

Tak heran, dia yakin rekor clean-sheet yang sudah dipegang ini akan berlanjut ketika menghadapi Mali U-17 di semifinal.

"Rasanya tentu luar biasa bisa menjaga gawang ini tetap bersih dari kebobolan di kejuaraan level paling tinggi seperti Piala Dunia U-17 2023," kata Argney.

"Ini juga bisa diraih karena kerja keras semua pemain. Saya berharap bisa melanjutkan catatan positif ini. Semoga saya bisa kembali membantu tim dan berusaha tetap mengukir clean-sheet," ujarnya lebih lanjut.

Selain soliditas lini pertahanan, kemampuan Argney juga berkontribusi terhadap clean-sheet Les Bleus. Komunikasinya dengan para pemain belakang hingga ketenangannya di bawah mistar dan kotak penalti menjadi atribut penting.

Dia menyebut kemampuannya lahir berkat kerja kerasnya belajar dari kiper-kiper top Eropa, salah satunya penjaga gawang Timnas Perancis, Mike Maignan.

"Di Prancis, salah satu penjaga gawang yang menginspirasi saya ialah Mike Maignan. Dia saat ini menjadi kiper utama Timnas Perancis di level senior."

"Saya melihat banyak aksi-aksinya di atas lapangan. Selain itu, saya juga sangat kagum dengan kemampuan memainkan bola dari Ederson. Tentu saja Manuel Neuer. Dia adalah kiper yang sangat komplet," kata Argney.

Ketangguhan sang kiper bakal diuji saat berhadapan dengan Mali U-17 yang tercatat sebagai salah satu tim produktif di Piala Dunia U-17 2023 dengan 14 gol.