Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) merencanakan pendirian sekolah balap H2O Racing di Kawasan Danau Toba.

Kemenko Marves menilai pendirian sekolah balap dengan mengusung nama Aquabike H2O Racing Training Center itu bukan tanpa alasan.

Odo RM Manuhutu, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, menilai training center merupakan fondasi untuk melatih dan mengembangkan potensi generasi muda di Kawasan Danau Toba, khususnya jetski.

"Kami berharap agar kemudian hari masyarakat Toba tidak hanya berperan sebagai penonton, tapi juga berpartisipasi aktif dalam berbagai event internasional yang diselenggarakan di Danau Toba," ujar Odo di sela-sela Aquabike World Championship 2023.

Lebih lanjut, Odo mengungkapkan ide membuat sekolah balap jetski itu muncul setelah diselenggarakannya beberapa kejuaraan internasional di Danau Toba.

Selain Aquabike World Championship 2023, sebagaimana diketahui Danau Toba juga tuan rumah F1 PowerBoat pada Februari 2023.

Sementara itu, Ananda Mikola, Wakil Ketua Umum IMI, mengaku siap bekerja sama dengan Pemerintah untuk mengembangkan Aquabike H2O Racing Training Center.

"Danau Toba punya potensi besar," ujar Ananda dilansir ANTARA.

Ananda lebih lanjut menambahkan bahwa Aquabike H2O Racing Training Center akan melahirkan bakat-bakat terbaik yang nanti bisa tampil sebagai tim Indonesia Racing. Dengan demikian, branding Indonesia di kancah perhelatan internasional ikut melambung.

Tak heran, melihat potensi yang ada, muncul ide ke depannya untuk menggelar kejuaraan serupa setingkat antarsekolah untuk menyaring bibit-bibit potensial. Rencana itu diperkirakan akan terealisasi pada Maret 2024.

"Kami akan membahas lagi nanti detailnya. Untuk pesertanya, rentang usia 15 tahun," tutur Ananda.

Meskipun ajang balap air belum begitu familier di masyarakat umum, aquabike jetski cukup digemari di masyarakat kota besar.

Harapannya, semakin menjamur kegiatan olahraga air bisa mendorong pengembangan pariwisata, khususnya destinasi superprioritas seperti Danau Toba.