Bagikan:

JAKARTA - Tim bulu tangkis Indonesia telah tiba di Odense untuk menghadapi Denmark Open 2023 yang akan bergulir mulai besok, 17 Oktober. Tak membuang waktu, Skuad Merah Putih langsung mengagendakan latihan bagi para pemain setibanya di Odense.

Jonatan Christie dkk diketahui tiba di Odense pada Minggu, 15 Oktober siang waktu setempat. Setelah istirahat sejenak, sore hari para pemain langsung disuguhkan agenda latihan

“Kami tiba sekitar pukul 13.00 di Odense dan mendapat jadwal latihan pukul 16.00-17.00. Saya langsung menginstruksikan anak-anak untuk langsung berlatih saja” ucap Rionny dalam keterangan resmi PBSI dikutip pada Senin, 16 Oktober.

Hal ini sengaja dilakukan agar Anthony Ginting dkk bisa lebih mudah melakukan penyesuaian demi mendapatkan kondisi tubuh yang lebih baik saat bertanding nantinya.

“Saya rasa kalau kami langsung latihan hari ini, besok di latihan terakhir sudah bisa lebih enak, tidak dari nol lagi,” katanya.

“Ini (latihan) juga bagus untuk penyesuaian jam tidur mereka di sini karena kalau langsung tidur, nanti malam malah segar. Dan ternyata kondisinya bagus tadi, walau ringan tapi tetap ada tujuan yang tercapai," tutur Kabid Binpres.

Para atlet melakukan latihan ringan dengan menggelar games 3 vs 3. Meski ringan dan merupakan materi latihan yang kerap dilakukan, tapi diyakini sukses membantu persiapan para atlet.

"Sebetulnya tiga melawan tiga di latihan sudah lumayan sering dilakukan. Tujuannya selain untuk mengembalikan kondisi juga untuk pemanasan supaya bisa fokus di bagiannya masing masing karena semua bertukar posisi, main di depan dan belakang,” ucap salah satu ganda campuran, Pitha Haningtyas Mentari.

Sementara itu, Jonatan Christie mengakui, latihan ringan ini jadi momen untuk bisa mengembalikan kondisi para pemain setelah menempuh perjalanan jauh.

“Tadi di latihan fokusnya conditioning setelah perjalanan jauh, membalikkan kondisi lah. Banyak main tiga lawan tiga cukup membuat enjoy sama anak-anak ganda. Karena latihannya memang hari ini ringan-ringan saja, belum bisa dipaksa untuk latihan keras. Menyenangkan tapi menegangkan juga permainannya,” kata Jonatan.