Bagikan:

JAKARTA - Tigst Assefa dari Ethiopia berhasil memecahkan rekor dunia lari marathon wanita di Berlin pada  Minggu, 24 Sepetmber. Ia mampu mengurangi lebih dari dua menit dari rekor sebelumnya, menjadi waktu resmi dua jam 11 menit dan 53 detik.

Assefa, membuat tempo awal yang sangat cepat. Ia  secara bertahap menyingkirkan segala persaingan untuk mengalahkan rekor pelari Kenya, Brigid Kosgei,  dua jam 14 menit dan empat detik yang dicatatkan pada tahun 2019.

"Saya tahu saya ingin memecahkan rekor dunia, tetapi saya tidak pernah berpikir saya bisa mencatat waktu seperti ini," kata Assefa yang berusia 26 tahun dikeutip Reuters. "Ini adalah hasil dari kerja keras," kata  mantan pelari 800 meter ini.

Dengan waktu yang dicapainya, dia menetapkan patokan untuk Olimpiade Paris tahun depan dan hampir pasti mengamankan tempat di tim Olimpiade Ethiopia untuk tahun 2024.

"Saya telah menetapkan patokan sekarang. Keputusan tidak ada pada saya tetapi pada pejabat. Keputusan ada di tangan Komite Nasional untuk memilih saya untuk tim," kata Assefa.

Assefa, yang hanya mulai berlomba maraton pada April tahun lalu, menjadikan niatnya jelas sejak awal dengan tempo yang sangat cepat.

Bersama dengan rekan senegaranya, Workenesh Edesa, mereka membuka celah dari kelompok pengejaran, tetapi Edesa tidak mampu mengikuti dan ditinggalkan pada kilometer ke-17 oleh Assefa.

Sementara itu Sheila Chepkirui dari Kenya finis kedua hampir enam menit lebih lambat, dengan Magdalena Shauri dari Tanzania finis ketiga

Kemenangan Assefa yang luar biasa mengungguli kemenangan Eliud Kipchoge, pemegang rekor dunia lari marathon pria, yang meraih kemenangan kelima rekornya di trek cepat dan datar seperti Berlin.

Pria Kenya berusia 38 tahun itu, yang ingin meraih medali marathon Olimpiade ketiganya tahun depan di Paris, tidak mendekati rekor yang dia buat di Berlin tahun lalu. Ia hanya mencatat waktu dua jam dua menit 42 detik.

"Saya selalu belajar dari setiap perlombaan dan setiap kemenangan," kata Kipchoge. "Saya sangat senang memenangkan perlombaan kelima saya di Berlin dan saya akan menggunakan pelajaran ini dalam persiapan saya untuk Olimpiade."

Vincent Kipkemoi dari Kenya finis kedua, dengan waktu dua jam tiga menit 13 detik, dan Tadese Takele dari Ethiopia finis ketiga.

Aktivis iklim, yang telah mengancam akan mengganggu acara tersebut, mencoba untuk berlari ke trek dengan ember cat oranye. Namun ulah mereka segera dihentikan dan dibawa pergi oleh polisi hanya beberapa menit sebelum perlombaan dimulai.