Bagikan:

JAKARTA –  Tim akuatik Indonesia berambisi mengakhiri paceklik medali di Asian Games ketika tampil pada edisi Hangzhou 2023 yang akan berlangsung dari 23 September sampai 8 Oktober terdekat.

Optimisme itu disampaikan Manajer Tim Akuatik Indonesia Wisnu Wardhana saat kunjungan Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) bersama tim Chef de Mission ke pemusatan latihan nasional (Pelatnas) akuatik di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Kamis, 14 September.

"Target realistis sebetulnya kami ingin mendapatkan medali," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima.

Penantian Indonesia untuk mendapat medali di Asian Games dari cabang olahraga renang sudah berlangsung selama 33 tahun. Terakhir kali Indonesia merebut tiga perunggu adalah di Asian Games 1990 Beijing.

Medali itu didapat melalui penampilan Richard Sam Bera (100m gaya bebas putra), Wirmandi Sugriat (200m gaya dada putra), dan tim estafet 4x100m gaya bebas putri yang dimotori oleh Khim Tjia Fei, Meitri Widya Pangestika, Yen Yen Gunawan, dan Elfira Nasution.

"Ada beberapa perenang yang kita harapkan bisa berpeluang mendapatkan medali, paling tidak perunggu, kalau bisa perak," kata Wisnu.

Kepercayaan diri mendapat medali juga disampaikan oleh perenang I Gede Siman Sudartawa. Dia mengaku optimistis bisa memberikan persembahan terbaik untuk Merah Putih. 

Siman merupakan atlet senior dalam skuad akuatik Indonesia yang akan berangkat ke Hangzhou dan diharapkan bisa memberikan hasil terbaik.

"Optimistis, ya, dan harus 100 persen. Saya akan berusaha semaksimal mungkin," ujar Siman. 

Pada saat tampil di SEA Games Kamboja catatan waktu Siman di 50 meter gaya punggung adalah 25,16 detik. Catatan itu kalau dibandingkan dengan hasil tiga besar Asian Games 2018 maka dia bisa berada di tiga besar.

Namun, untuk update waktunya masih di lima besar jika dibandingkan dengan data di Kejuaraan Dunia. "Tapi saya tetap akan berusaha untuk mengejar dan memberikan hasil terbaik," ujar dia.