JAKARTA - Hasil buruk diraih ganda putra nomor dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, di Singapore Open 2023. Pasangan Indonesia ini tersingkir di babak pertama, Selasa, 6 Juni.
Fajar/Rian ditundukkan pasangan Ben Lane/Sean Vendy dengan dua gim langsung 15-21, 18-21. Hasil tersebut diakui Fajar/Rian tidak memuaskan, sekaligus mempertebal keunggulan duo Inggris itu menjadi 3-1 dalam catatan pertemuan kedua pasangan.
Kepala Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI Herry Iman Pierngadi menyikapi performa Fajar/Rian. Dia mengakui penampilan anak asuhnya itu tidak normal.
"Permainan Fajar/Rian hari ini memang tidak normal. Performa kedua pemain di bawah form. Touch-nya belum balik," ungkap Herry.
Sebagai sosok yang menukangi sektor ganda putra nasional, Herry menilai kedua anak asuhnya itu punya kendala masing-masing sehingga mempengaruhi hasil pertandingan hari ini.
Ia mengatakan, Fajar punya kendala dalam pergerakan. Meski sudah tak lagi merasakan sakit akibat cedera pinggang, namun ada perbedaan dalam gerakan tubuhnya.
"Untuk Fajar memang ada kendala. Pinggangnya memang sudah tidak sakit lagi, tetapi gerakan tidak seperti biasanya. Gerakan sambungannya jadi agak lambat, tidak secepat dulu," Herry memaparkan, seperti dikutip dari keterangan resmi tertulis via Antara.
BACA JUGA:
Sementara Rian masih berkutat dengan cedera bahu yang belum pulih 100 persen.
"Belum bisa melakukan smash secara penuh. Masih ada ragu-ragu, sehingga permainan tak normal seperti biasa. Kualitas serangan terasa tanggung," katanya menambahkan.
Pelatih berjuluk Naga Api itu juga sudah berbicara langsung dengan Fajar/Rian selepas pertandingan. Ia berharap kondisi ini tidak berlarut-larut dan harus segera bangkit, apalagi pekan depan ada turnamen bergengsi Indonesia Open.
"Saya sudah ngobrol bareng dengan Fajar dan Rian. Kami tentu tidak ingin hal ini jadi berlarut-larut. Mereka mengakui segala kekurangannya. Kami pun harus bisa segera bisa bangkit dan mempersiapkan diri lebih baik lagi. Apalagi pekan depan ada Indonesia Open," pungkas Herry.