Aksi Ancelotti Mengolah Bola saat Real Madrid vs Chelsea Curi Perhatian Netizen: Lebih Baik dari Pemain The Blues
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti. (Foto: Twitter @realmadrid)

Bagikan:

JAKARTA - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti sukses mencuri perhatian penonton di tengah laga antara timnya kontra Chelsea dalam leg pertama perempat final Liga Champions 2022/2023. Ancelotti menarik perhatian karena unjuk kebolehan dalam mengolah si kulit bundar.

Pada leg pertama perempat final Liga Champions itu, Madrid dapat kesempatan menjamu Chelsea di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis 13 April. Kehebohan dibuat Ancelotti saat laga masih berlangsung.

Pelatih 63 tahun itu menghentikan aliran bola yang mengarah kepadanya di pinggir lapangan. Dengan sigap Ancelotti menahan bola dengan kaki kanan lalu mengopernya ke kaki kirinya.

Tak sampai disitu, Ancelotti langsung memamerkan kebolehannya melakukan juggling dengan gaya tangan di saku celananya. Bola sempat ditahan pelatih asal Italia ini dengan paha, sebelum ia akhirnya kembali mengirimkan bola tersebut masuk ke lapangan.

Aksi Ancelotti itu langsung ramai di media sosial dan menimbulkan banyak komentar positif. Bahkan ada yang memuji bahwa pelatih Real Madrid itu menunjukkan lebih banyak keterampilan daripada semua pemain Chelsea, apalagi di laga ini The Blues kehilangan Ben Chilwell karena kartu merah.

Salah satu pengguna di Twitter mengatakan, "Chelsea sangat buruk bahkan Carlo Ancelotti mulai bermain sepak bola."

Yang lain memposting, "Penampilan super sub dari Don Carlo hari ini!"

"Pada usia 63 tahun, Carlo Ancelotti masih menjadi pesepak bola yang lebih baik daripada pemain Chelsea mana pun," lanjut lainnya.

Bahkan salah satu pengguna media sosial juga berkelakar bahwa kemampuan Ancelotti itu bisa membuatnya menjadi rekrutan anyar The Blues di musim panas.

"Di musim panas dia mungkin akan dikontrak oleh Chelsea sebagai playmaker,” kata netizen.

Ancelotti sendiri bukan sosok baru bagi The Blues. Sebelum menangani Madrid, ia sempat melatih Chelsea selama dua tahun dan berhasil membantu tim memenangkan gelar ganda pada 2010 sebelum kepergiannya pada 2011.