Ketika Keputusan Marselino Ferdinan Menyisakan Kecewa untuk STY dan Indra Sjafri
Pemain asal Indonesia, Marselino Ferdinan, gabung klub Belgia, KMSK Deinze. (Foto: Twitter/@KMSKDeinze)

Bagikan:

JAKARTA - Keputusan Marselino Ferdinan ke Belgia untuk bergabung dengan KMSK Deinze memunculkan polemik. Dua pentolan di Timnas Indonesia menyayangkan keputusan pemain berusia 18 tahun itu.

Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri mengatakan, Marselino seharusnya mengabari PSSI saat memutuskan untuk melanjutkan kariernya di Liga 2 Belgia.

"Idealnya dia memberi tahu PSSI," kata Indra yang juga menyebut tak ada kewajiban untuk melakukan itu.

Indra Sjafri menilai, Marselini seharusnya bisa bersabar hingga perhelatan Piala Dunia U-20 selesai bergulir. Dia menyebut, ada ratusan pencari bakat yang akan hadir memantau turnamen tersebut.

"Kalau dia bermain bagus di sana, mungkin pilihan klub di Eropa akan lebih banyak," tutur mantan pelatih Bali United.

Hal senada juga disampaikan pelatih Shin Tae-yong. Menurutnya, Marselino telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tim yang lebih baik.

"Seharusnya, setelah Piala Dunia U-20 selesai," kata pria asal Korea Selatan itu.

"Saya belum mengetahui detail kontrak Marselino seperti apa. Pastinya, harga dia akan berbeda usai Piala Dunia U-20. Apalagi Eropa juga baru memulai musim pada sekitar bulan itu juga," lanjut STY.

Sama seperti Indra Sjafri, dia kecewa Marselino, dan juga Roberto Kwateh, tak berdiskusi lebih dulu dengannya dan juga PSSI terkait keberangkatan menuju Eropa.

Pasalnya, kedua pemain ini masuk dalam proyeksi tim untuk Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia mulai Mei 2023. Bahkan, STY sudah mengatakan, kedua pemain itu bakal jadi pemain inti dalam timnya nanti.