Tekuk Juara Dunia 2021, Leo/Daniel ke Final Indonesia Masters 2023
Pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin mendapat tiket final Indonesia Masters 2023. (foto: PBSI)

Bagikan:

JAKARTA – Pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin mendapat tiket final Indonesia Masters 2023 usai menekuk pasangan unggulan kedua dan juara dunia 2021, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Juara dunia junior tahun 2019 itu melewati laga dramatis tiga gim 18-21, 21-17, dan 21-3 untuk memulangkan pasangan Jepang di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Sabtu, 28 Januari 2023.

"Set pertama kami kalah, kedua ketat, ketiga mereka banyak melakukan kesalahan dan kami memanfaatkan kesempatan," kata Daniel dalam jumpa pers usai laga selepas pertandingan.

"Terima kasih pendukung yang sudah jauh-jauh datang untuk mendukung. Besok final peluang juara tentu semua ada. Tinggal memanfaatkan saja," tambah dia.

Kemenangan ini sekaligus mempertajam rekor menang-kalah Leo/Daniel atas peringkat keempat dunia itu menjadi 2-1. Sebelumnya Leo/Daniel mengalahkan pasangan itu pada pertemuan perdana mereka di Japan Open 2022.

Sementara itu, satu-satunya kemenangan Takuro/Yugo terjadi di Hylo Open di 2022. Dalam dua pertandingan sebelumnya itu, kedua pasangan sama-sama bermain selama dua gim.

Kemenangan yang didapat Leo/Daniel membuat Indonesia total mengamankan tiga tiket final Indonesia Masters tahun ini. Indonesia juga berpotensi mempertahankan gelar ganda putra yang tahun lalu direngkuh Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Sebelum, Leo/Daniel, Indonesia sudah mengamankan dua tiket final dari nomor tunggal putra. Itu artinya Merah Putih otomatis sudah mengamankan satu gelar dari ajang berlevel Super 500 BWF ini.

Dua tiket tunggal putra itu masing-masing didapat oleh Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo. Jonatan mengalahkan tunggal putra China Shi Yuqi, sedangkan Chico menyusul usai memulangkan wakil Hong Ng Ka Long Angus.

Partai Jonatan dan Chico besok menjadi All Indonesia Final pertama di Indonesia Masters sejak Simon Santoso mengalahkan D. Hayom Rumbaka pada tahun 2013 atau pertama di Istora sejak Sony Dwi Kuncoro melawan Simon Santoso di Indonesia Open 2008.