Bagikan:

JAKARTA - Komite Pemilihan PSSI telah mengumumkan bakal calon komite eksekutif. Menariknya, ada dua nama menteri yang masuk di dalamnya.

Menteri BUMN Erick Thohir diketahui maju sebagai bakal calon ketua umum PSSI. Sementara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memilih jadi calon wakil ketua umum PSSI.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengaku akan meninjau aturan yang berlaku perihal perlu tidaknya Menteri BUMN atau Menpora untuk mengundurkan diri dari jabatannya setelah resmi mendaftar sebagai calon pengurus PSSI.

"Enggak tahu lah itu, masih belum. Nanti kita lihat aturannya," kata Pratikno, seperti dilansir Antara, Senin, 16 Januari.

Apabila menilik regulasi yang berlaku, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) tidak mencantumkan larangan perangkapan jabatan untuk ketua umum sebuah federasi cabang olahraga.

Larangan hanya berlaku untuk ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) beserta organisasi turunannya.

Terlebih lagi, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju saat ini juga diketahui merangkap jabatan sebagai ketua federasi olahraga nasional.

Sebut saja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI).

Lalu ada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono yang menduduki jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (PB Pergatsi).

Sudah Dapat Restu Presiden Jokowi

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung meyakini Erick Thohir sudah meminta izin kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebelum memantapkan diri maju dalam pencalonan Ketum PSSI.

"Pak Erick maju, pasti sudah minta izin ke Presiden, nggak mungkin Pak Erick maju tanpa izin Presiden. Ya (Presiden) mengizinkan Pak Erick Thohir maju sebagai calon, jelas ya," kata Pramono.

Di sisi lain, pertanyaan tentang perlu tidaknya Erick mundur dari jabatan Menteri BUMN karena maju pencalonan Ketum PSSI dibarengi sinyalemen perombakan kabinet atau reshuffle yang terus berhembus dalam beberapa pekan terakhir.

Mensesneg membantah ketika ditanya soal rumor bahwa Presiden Jokowi bakal mengumumkan reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada 1 Februari mendatang, sembari mengatakan "Enggak ada cerita reshuffle. Enggak ada cerita apa-apa."

Pratikno bahkan menyebut bahwa dalam kesempatan Sidang Kabinet Paripurna pertama tahun 2023 yang dilangsungkan hari Senin ini, Presiden justru menyampaikan sejumlah evaluasi kinerja bagus dari Kabinet Indonesia Maju sepanjang 2022.

"Kinerjanya bagus, evaluasi 2022 juga sangat bagus, banyak sekali yang disampaikan Presiden. Banyak sekali capaian positif di saat-saat yang sangat sulit," ujar Pratikno.