SDM Timnas Indonesia Terbatas, Pelatih Sekelas Mourinho dan Scaloni Juga Bakal Bernasib Sama dengan STY
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Foto: Twitter @pssi)

Bagikan:

JAKARTA - Langkah timnas Indonesia terhenti di babak semifinal Piala AFF 2022 setelah dijegal Vietnam 2-0. Setelah melewati perjalanan panjang, hal yang menjadi sorotan dari kegagalan Skuad Garuda adalah soal sumber daya tim.

Pengamat sepak bola Indonesia, Kesit Budi Handoyo, mengatakan bahwa hal mendasar yang bisa meningkatkan performa tim adalah sumber daya manusia yang ada di dalamnya.

Ia menambahkan, kehadiran pelatih merupakan peran penting di sebuah tim, tapi motor utamanya adalah pemain yang harusnya bisa menjalankan skema yang diterapkan.

"Karena siapapun pelatihnya, sekaliber apa pun dia, sepanjang sumber yang kita miliki tidak mumpuni ya akan sulit bisa mengangkat performa," ujar Kesit saat dihubungi VOI pada Selasa, 10 Januari.

"Hal paling mendasar itu adalah individu-individu dari pemain kita, ternyata masih belum bisa mengikuti apa yang diinginkan oleh pelatih,” lanjutnya.

Di Piala AFF 2022, Indonesia bisa menunjukan performa yang baik dengan keluar sebagai runner up di Grup A. Status ini kemudian membawa tim asuhan Shin Tae-yong menghadapi Vietnam di dua leg semifinal.

Saat menjajaki babak semifinal, performa Skuad Garuda mulai dipertanyakan. Kendati mampu menahan Vietnam 0-0 pada leg pertama, ada sejumlah aspek yang menjadi sorotan yaitu soal finishing yang mestinya bisa membawa hasil lebih.

Dengan koreksi yang sudah jelas, kekurangan tersebut seharusnya bisa diperbaiki untuk modal di leg kedua. Tapi nyatanya tim asuhan Shin Tae-yong justru terjerembab di leg kedua dengan kebobolan 2 gol.

Padahal di edisi Piala AFF sebelumnya Shin Tae-yong bisa mengantarkan tim melaju jauh ke final meski kalah dari Thailand. Fakta itulah yang membuat pengamat merasa bahwa sebagus apapun pelatih yang ditunjuk tak akan berarti jika pemainnya masih belum bisa menerapkan apa yang diharapkan.

"Oleh karena itu, sebagus apapun pelatih yang kita miliki, (Jose) Mourinho didatangkan ke sini, (Lionel) Scaloni, sepanjang sumber yang kita miliki tidak cukup untuk menerapkan apa yang diinginkan oleh pelatih, ya akan sulit," jelasnya.

"Jadi, kembali kepada basic lagi bahwa dasar kita ternyata belum kuat untuk bisa mengaplikasikan keinginan pelatih," tutup Kesit.